BOGOR, JAWA BARAT — Ada yang berbeda ketika berkunjung ke area Zona Madina Dompet Dhuafa pada malam hari. Tidak seperti biasanya, terlihat beberapa pengunjung sedang bersantai dan menyantap beberapa hidangan di atas sofa bean bag. Ternyata ada destinasi baru, yaitu Angkringan Djampang yang sedang digandrungi kawula muda untuk berkumpul dan bercengkerama.
Angkringan Djampang tersebut merupakan unit UMKM binaan Zona Madina Dompet Dhuafa untuk memberikan sajian baru bagi para pengunjung. Mengusung konsep estetik masa kini, Angkringan Djampang mencoba menarik perhatian para pencinta kuliner malam hari di kawasan Parung, Bogor dan sekitarnya.
Tidak hanya sekedar unit usaha, Angkringan Djampang merupakan aspek pemberdayaan melibatkan kreativitas masyarakat untuk membuat suatu produk yang mampu berdampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan mereka. Ini merupakan hasil dari pelatihan yang selama ini dilakukan Zona Madina Dompet Dhuafa kepada masyarakat dengan melihat peluang dan potensi diri.
“Angkringan Djampang merupakan aspek hilir dari proses pemberdayaan di hulu. Proses pemberdayaan di hulu itu melatih masyarakat untuk membuat produk, lalu produk tersebut digeser ke konsumen salah satunya dalam bentuk angkringan ini. Kita berharap dengan munculnya transaksi dari unit ekonomi ini secara langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang terlibat, ada yang buat nasi bakar, aneka sate, tahu, tempe, dan minuman hangat, itu melibatkan masyarakat secara langsung,” jelas Udhi Tri Kurniawan selaku Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa.
Kembalinya angkringan di pasar kawula muda, menjadi inspirasi tercetusnya Angkringan Djampang di Zona Madina. Gaya klasik tempat bersua ala Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai merambah ke wilayah lain termasuk Jabodetabek. Menawarkan pemandangan alam terbuka di Zona Madina Dompet Dhuafa menjadi nilai tambah dari Angkringan Djampang yang mulai beroperasi pada Sabtu (27/11/2021).
“Angkringan itu adalah salah satu kultur kuliner dari Jawa bagian tengah meliputi Jateng dan Jogja, angkringan itu identik dari sore hingga malam, ini kita set up untuk memberitahu kepada publik bahwa Zona Madina Dompet Dhuafa memiliki produk baru namanya Angkringan DJampang. Ini akan menjadi semacam destinasi bukan hanya tentang kuliner tetapi Angkringan Djampang bisa menjadi meeting point, maka dari itu tempat ini kita set up lebih rekreatif dengan rumput sintetis dan bean bag,” lanjut Udhi saat ditemui pada pembukaan Angkringan Djampang.
Buka mulai jam 18.00 WIB setiap harinya, Angkringan Djampang siap melayani para pengunjung yang ingin sekedar melepas penat kesibukan sehari-hari atau berkumpul bersama, pastinya dengan selalu menjaga protokol kesehatan. Tentunya ini bisa menjadi opsi baru untuk menghabiskan malam akhir pekan terutama bagi generasi millennial.
Beragam sajian mulai dari aneka sate, nasi bakar, hingga berbagai minuman hangat siap menemani malam para pengunjung. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, karena beragam sajian tersebut relatif murah dengan cita rasa berkualitas. Rencananya juga akan ada musik akustik untuk menemani para pengunjung bersantai sambil menikmati berbagai hidangan yang ada.
“Keren banget konsep seperti ini, saya kira cuma angkringan biasa seperti di tempat lain, tapi waktu mendengarkan penjelasan ini adalah suatu bentuk pemberdayaan saya sangat respect dengan Zona Madina Dompet Dhuafa. Melalui satu unit ekonomi mampu menghidupkan bagi banyak orang. Malam ini selain jajan di angkringan saya mendapatkan sudut pandang baru yang sangat menarik,” Ricky Candra (22) salah satu pengunjung Angkringan Djampang. (Dompet Dhuafa / Arlen)