Hangatnya Pertemuan Dai Ambassador dengan Ketua Korean Muslim Federation, Hadirkan Misi Agama

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan

SEOUL, KOREA SELATAN — Di tengah gemerlapnya Kota Seoul yang sibuk, terjadi sebuah perjumpaan yang tak biasa antara Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Ustaz Ihya Ulumudin, dengan Imam Abdurrahman Lee selaku Ketua Korean Muslim Federation (KMF) sekaligus imam besar Masjid Itaewon Seoul. Meski berada di tengah konteks budaya yang berbeda, suasana hangat dan ramah tetap bisa tercipta saat keduanya duduk bersama, mendiskusikan nilai-nilai agama, tantangan dalam membangun harmoni antaragama, dan upaya untuk memperkuat kerja sama lintas budaya.

Ustaz Ihya sendiri merupakan duta dakwah internasional Dompet Dhuafa, sebuah lembaga filantropi yang berdiri di atas lima pilar; pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan dakwah, serta mengadvokasi perdamaian dan toleransi antarumat beragama. Diskusi antara mereka dimulai dengan pertukaran pengalaman pribadi masing-masing dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Ustaz Ihya Ulumudin (tengah) dalam perjalanan menemui Imam Besar Masjid Itaewon.

Ustaz Ihya berbagi kisah tentang perjalanan safari dakwahnya ke berbagai negara di seluruh dunia. Juga tentang interaksinya dengan beragam komunitas lintas agama. Sementara Imam Lee, menceritakan pengalamannya selama memimpin Korean Muslim Federation, serta upayanya memperluas pemahaman tentang Islam di Korea Selatan, dan memperkuat hubungan antarumat beragama di negaranya.

Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Masjid Al-Ikhlas Yongin Jadi Cermin Kebersamaan Umat Muslim di Korsel

Meski memiliki latar belakang yang sangat berbeda, Ustaz Ihya dan Imam Lee menemukan banyak kesamaan dalam keyakinan tentang pentingnya dialog dan saling memahami antara umat beragama. Mereka sepakat bahwa untuk mencapai perdamaian dan harmoni yang sejati, penting untuk membangun jembatan pemahaman dan kerja sama dengan berbagai komunitas agama.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Ustaz Ihya Ulumudin bertemu dan berbincang dengan Imam Besar Masjid Itaewon.

Saat berbicara tentang tantangan yang dihadapi dalam membangun toleransi dan kerukunan antaragama, Ustaz Ihya dan Imam Lee sama-sama merenungkan betapa pentingnya melawan prasangka dan stereotipe yang sering kali menghalangi dialog yang produktif. Mereka setuju bahwa pendidikan tentang pluralisme agama dan budaya harus dimulai sejak dini, dan bahwa membangun kesadaran akan keberagaman adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berempati.

Seiring berjalannya diskusi, suasana makin hangat, dipenuhi dengan tawa dan cerita yang menginspirasi. Ustaz Ihya dan Imam Lee saling bertukar ide tentang proyek-proyek yang dapat mereka jalankan bersama untuk memperkuat toleransi dan kerukunan di Korea Selatan dan di seluruh dunia. Mereka berkomitmen untuk saling membantu menguatkan dalam mengorganisasi acara-acara dialog antaragama, lokakarya, dan inisiatif lainnya yang memungkinkan orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda untuk bertemu, berbagi pengalaman, dan membangun koneksi yang berarti.

Baca juga: Serunya Mualaf Asal Korea Selatan Berbagi Inspirasi Di Mualaf Talks

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Ustaz Ihya Ulumudin bertemu dan berbincang dengan Imam Besar Masjid Itaewon.

Di akhir pertemuan mereka, Ustaz Ihya dan Imam Lee berpisah dengan saling berjabat tangan, pelukan, dan bertukar kartu nama untuk menjaga komunikasi yang baik dan peluang kerja sama di masa yang akan datang. Mereka juga saling merasa terinspirasi dan bertekad untuk melanjutkan upaya mereka dalam memperkuat toleransi dan kerukunan antaragama. Meski berasal dari budaya dan tradisi yang berbeda, Ustaz Ihya dan Imam Lee menemukan kesamaan dalam visi mereka untuk dunia yang lebih damai dan inklusif.

Pertemuan mereka di Seoul menjadi bukti bahwa ketika orang-orang bersedia mendengarkan dan belajar satu sama lain, hubungan yang kuat dan bermakna dapat terbentuk. Mengatasi batas-batas yang mungkin tampak tak terlampaui sebelumnya.

Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024