SOLOK, SUMATRA BARAT — Siang itu, di Nagari Sirukam, Solok, Sumatra Barat, tampak seorang lelaki membawa dua karung berisi rumput–pakan sapi, melaju dengan motornya menuju kandang DD Farm Solok Sirukam. Setibanya di kandang, ia tergopoh-gopoh sembari memberi ketiga sapinya.
Herdianto (44), kembali melakukan rutinitasnya mengurus sapi-sapi untuk persiapan program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Aktivitasnya dimulai dengan memberi pakan sapi, membersihkan kotoran sapi, memandikan sekaligus membersihkan kandang sapi.
Siapa yang menyangka tahun ini adalah tahun kedua Herdianto tergabung di DD Farm Solok Sirukam, ia memang passionate di bidang peternakan. Sebelumnya, Herdianto merupakan seorang peternak ayam broiler. Namun, melihat potensi yang menggiurkan di program THK ia lantas mengabdikan hidupnya untuk memelihara dan membesarkan sapi-sapi dengan penuh ketelatenan.
“Saya tau dari bapak jorong (RT) dan masyarakat sekitar sini, dulu kerja sebelum di peternakan DD Farm ini, kita memelihara ayam broiler, kalau sekarang karena ada program di DD dan nampaknya bagus, bisa memberdayakan masyarakat ya kita ditawari dengan SOP dan standarnya, programnya bagus kita bergabung,” ungkap Herdianto.
Baca juga: Tempuh Medan Terjal, Demi Proses Quality Control THK Dompet Dhuafa
Pada Kamis, (17/5/2024) saat tim Dompet Dhuafa menjumpai dirinya, ia tengah sibuk mengeruk kotoran sapi. Selain mengurus tiga sapi miliknya, ia juga dititipkan amanah mengurus tiga sapi milik sang kakak ipar, dikarenakan salah satu anggota keluarganya sedang sakit jadi mengharuskan Herdianto mengurus enam sapi sekaligus.
Sebagai peternak, Herdianto bertanggung jawab atas kesehatan para hewan ternak. Saat ini ada sekitar 10 peternak d DD farm Solok Sirukam dengan total sapi sebanyak 21 ekor. Alhamdulillah di tangan mereka, sapi-sapi tumbuh sehat dan kuat, bahkan bobot sapi mencapai lebih dari 250 kg.
Mereka (peternak) adalah sosok yang bangun sebelum fajar dan bekerja hingga senja, memastikan sapi-sapi mereka mendapatkan perawatan terbaik dan tumbuh dengan sehat. Termasuk Herdianto, ia tidak hanya bekerja untuk hari ini, tetapi juga menanam benih keberlanjutan untuk masa depan. THK menjadi pilar penting dan harapan bagi para peternak lokal. Melalui program THK Dompet Dhuafa, para peternak dapat memanen hewan ternak mereka, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan menggerakkan roda kehidupan mereka.
Alhamdulillah, dengan beternak sapi, Herdianto tidak hanya memperoleh stabilitas finansial, tetapi juga memiliki kesempatan untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
“Alhamdulillah dengan program ini menjadi pemberdayaan masyarakat sekitar yang mau bergabung, Alhamdulillah salah satunya kita (Herdianto) peminatnya sebagai masyarakat yang berdomisili di sini” ujar Herdianto.
Baca juga: Quality Control THK di Sukabumi, Dompet Dhuafa Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Sesuai Syariat
Menurutnya mengurus enam sapi tidaklah sulit, karena tidak mengganggu aktivitas yang lain.
“Kita mulai dari dateng itu cek kondisi sapi, kalo pagi itu bagaimana reaksi interaksi sapi dengan kita datang, apa sapi ini ada respon kita datang atau engga, kota perhatiin sapi dulu, kita kasih pakan, udah tuh bersihin kandang sama mandiin sapi, kalau dalam satu hari kasih makan dua kali pagi sama sore paginya paling lambat darin setengah sepuluh kita udah kasih makan, kalau sore ini di jam enam,” cerita Herdianto.
Alhamdulillah, dengan beternak sapi, Herdianto tidak hanya memperoleh stabilitas finansial, tetapi juga memiliki kesempatan untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
“Secara ekonomi ada peningkatan, adalah yang sekarang kita tekuni ekonomi merasa terbantu walaupun kata orang kalau mau beli rokok tiap hari nggak dapat kalau kita memelihara sapi tapi kalau buat anak sekolah, mau bikin rumah bisa,” imbuh Herdianto.
Baca juga: Jelajahi Sulawesi Tenggara, Dompet Dhuafa Lakukan Quality Control Sapi Kurban Jelang Iduladha 1443 H
Selain memberi pakan, rutinitas Herdianto yaitu memandikan sapi sekaligus membersihkan kandang sapi.
Sebelumnya, ia mengalami masa-masa sulit, terutama terkait biaya sekolah anaknya. Terpaksa meminjam ke sana kemari, ia harus mencari solusi yang pasti. Namun, dengan adanya sapi, ia kini memiliki jaminan finansial yang dapat diandalkan.
“Kalau kepepet kita cari dana talangan dulu, pas sapi ini bisa dilepas kita akan nerima uang, uang yg kita pinjami sudah nampak, kebantu banget sangat kebantu,” tambah Herdanto.
Senyumnya penuh harap, Herdianto juga terharu ia bisa turut berkontribusi membantu korban yang terdampak meski hanya dengan merawat sapi.
“Pernah kita dapat musibah, istri diopname ke rumah sakit karena kista, kita lagi kepepet, karena kita ada miara sapi ini, cari aja dana talangan dulu dengan perjanjian kalau sapi sudah laku saya bayar,” sambungnya.
Di tengah perbincangan, ada sebuah kesedihan di pelupuk mata Herdianto, tawa yang sejak tadi hinggap kini mulai mereda berganti kesedihan yang melanda, tak terasa air mata pun menetes. Ya, Herdianto tak kuasa saat berbincang soal banjir bandang yang menimpa Tanah Datar, Sumatra Barat, Minggu (11/5/2024). Pria asal tanah minang itu mengaku sangat prihatin atas peristiwa tersebut.
“Kalau kita di sini, sedih lah. Bencana yang tidak kita inginkan yang namanya bencana alam ngga bisa kita pastikan, tapi kita sebagai manusia apalagi kita sama sama orang Sumatra Barat, sedih dan prihatin. Tapi semoga para korban tabah, semoga kita bisa bangkit,” kata Herdianto.
Selain memberi pakan, rutinitas Herdianto yaitu memandikan sapi sekaligus membersihkan kandang sapi.
Baca juga: Quality Control Menjamin, Berkurban Semakin Yakin
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan rekannya yang juga seorang peternak terdampak banjir bandang tersebut.
“Ada teman sama-sama satu profesi, pemelihara kandang ayam broiler ini dari Tanah Datar, habis semua, kandangnya habis rata semua, sistem kandang sudah beton satu tiang aja ngga ada sekarang, udah rata semua. Kita sesama profesi pasti sedih,” cerita Herdianto.
Secercah harapan di tengah bencana yang melanda, InsyaAllah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam menjadi target distribusi sebaran program THK Dompet Dhuafa. Mendengar kabar tersebut, Herdianto merasa lega, pasalnya ia bisa turut berkontribusi membantu korban yang terdampak meski hanya dengan merawat sapi.
“Kalau ada yang ingin ambil sapi di sini (donatur), kami berterima kasih banget, ini yang mampu kita lakukan, dengan doa kita bantu,” sambungnya. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Anndini Dwi Putri
Penyunting: Riza Muthohar