JAKARTA — Memperingati Hari Anak atau Childern’s Day yang jatuh pada tanggal 20 November. Sejumlah masyarakat memperingati hari tersebut dengan suka cita. Orangtua yang berkecukupan, mampu mengajak anak-anaknya berlibur. Namun tidak bagi sebagian keluarga yang berada dalam level ekonomi kelas bawah. Oleh Karena itu, Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, berinisiatif memberikan hiburan bagi anak-anak di level kelas ekonomi bawah tersebut. Ini bergulir demi menghormati hak-hak bagi seluruh anak di dunia.
LPM Dompet Dhuafa menggelar acara untuk para petani dan keluarganya. Mereka adalah petani yang sudah sebulan lebih tinggal atau mengungsi di kantor Lembaga Bantuan Hukum dan Kontras Jakarta. Saat ini mereka tinggal di Islamic Center Karawang. Para petani ini belum kembali ke rumah masing-masing, lantaran masih takut akan intimidasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak, terkait lahan yang mereka tempati saat ini.
Pada Ahad (20/11), Dompet Dhuafa bekerjasama dengan relawan setempat, Kemensos, JPKK, BPBD dan BNPD menggelar acara peringatan 26 tahun Konvensi Hak Asuh Anak dalam rangka memperingati Hari Anak. Acara dibuka dengan sambutan dari Anggota Komisi 8 DPR RI, KH. Maman. Dalam sambutannya ia berpesan kepada para orangtua, agar anak-anak harus dididik dengan memberikan contoh yang baik. Bukan hanya lewat perkataan semata. “Pendidikan karakter harus dipupuk sejak dini. Sebagai orangtua, kita mesti jadi teladan yang baik untuk anak-anak kita,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh anak-anak, dan estafet aneka hiburan persembahan anak petani yang sebelumnya telah dilatih oleh relawan LPM Dompet Dhuafa. Setelah rangkaian acara yang disuguhkan anak-anak, acara dilanjutkan dengan Dongeng Ceria yang dibawakan oleh Kak Ade. Anak-anak dan para orangtua pun terhibur dengan dongeng yang dibawakan. Mereka seolah lupa akan masalah yang tengah mereka hadapi.
Selain di Islamic Center Karawang, acara serupa turut digelar LPM Dompet Dhuafa di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Tepatnya di PAUD Mutiara Bambu. Anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut, sehari-harinya berprofesi sebagai pengupas kerang laut untuk membantu perekonomian keluarga.
Sebanyak 60 anak dari TK hingga SD mengikuti rangkaian acara dengan antusias. Acara dimulai dengan lomba mewarnai untuk anak-anak usia dini, dilanjutkan dengan dongen yang dibawakan oleh kakak-kakak relawan. Kemudian acara berlanjut dengan menonton film motivasi yang dipandu oleh para relawan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian, pembagian hadiah lomba dilanjutkan selepas Dzuhur.
“Makasih kakak, aku senang sekali. Dongengnya lucu dan aku dapat hadiah juara 2 lomba mewarnai,” ujar Satria (7), salah satu peserta lomba mewarnai.
“Bahagia rasanya melihat anak-anak tertawa lepas menikmati dongeng ceria dan ikut lomba mewarnai. Terimakasih Dompet Dhuafa dan kakak-kakak relawan UIN. Karena kepeduliannya, turut menghibur anak-anak di sini,” ungkap Lia, salah satu warga Kalibaru, Cilincing.
Dua acara yang berlangsung di tempat berbeda, mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Harapannya, Dompet Dhuafa istiqomah menebar kebaikan ke seluruh pelosok negeri. Karena saudara sesama yang membutuhkan, sejatinya adalah keluarga kita. (Dompet Dhuafa/Fajar)