Hidup Sebatang Kara Tak Membuat Sumarti Lemah Jalani Hidup

Sumarti (58) penerima manfaat LPM Dompet Dhuafa yang hidup sebatang kara menerima bantuan Kursi Roda Dari Dompet Dhuafa (Foto: Dokumentasi DD)

Rotasi kehidupan yang dijalani setiap manusia tak selalu indah. Setiap orang tidak hanya merasakan kebahagiaan, namun ada pula kesedihan menghampiri dan kedua hal tersebut telah menjadi bagian dari cerita kehidupan yang harus dijalaninya dengan penuh keikhlasan. Hal itu pula yang kini tengah dirasakan Sumarti (58), perempuan lanjut usia yang menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai sebatang kara yang tinggal di kawasan Jalan Rajawali 1 No 129 RT  007 RW 02, Bekasi, Jawa Barat.

Kehilangan suami tercinta yang meninggal dunia akibat sakit yang diderita membuatnya sangat kehilangan. Rasa kehilangan mendalam membuat Sumarti terus dibayangi kenangan sang suami semasa hidup. Ia menuturkan, ketika mendiang suami masih hidup, kebutuhan kesehariannyaterpenuhi dengan mudah. Namun kini, ia harus mencukupi kebutuhan sehari-harinya dengan jerih payah dan usahanya sendiri.

Ketiga anak Sumarti telah menikah dan hidup jauh dari tempat tinggal Sumarti. Untuk memenuhi kebutuhan, Sumarti menjadi buruh di pabrik keset. Pekerjaan yang dilakukannya yakni memilah-milah kain perca untuk dibuat keset. Kondisi tersebut dijalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, meski saat ini kesehatan Sumarti dalam keadaan kurang baik. Ia mengeluhkan tak mampu lagi berdiri dan menggerakkan kedua kakinya untuk berjalan.Hal tersebut dikarenakan tulang-tulang persendian kakinya terasa sakit bila digerakkan.

“Tulang kaki saya sering nyeri kalo untuk jalan dan berdiri, andaikata ada kursi roda, mungkin saya tidakngesot di lantai seperti ini,” ucap Sumiati saat ditemui Tim Survey Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa.

Meski merasakan cobaan yang bertubi-tubi dalam hidupnya, Sumarti tak pernah mengeluh sekalipun. Terasa berat memang beban yang dirasakannya.Namun ia sangat berusaha menerima semua keadaan dan tetap berusaha dalam menjalani hidupnya tanpa penopang hidup. Kini, hanya satu keinginan Sumarti, Ia berharap agar dirinya terus sehat, panjang umur, dan mampu melihat anaknya sukses dalam menjalani hidup, serta memilikikursi roda untuk memudahkannya dalam menjalani aktivitas.

Melihat semangat dan kegigihan Sumarti dalam menjalani kehidupannya, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), tergerak untuk membantu “Ibu Tangguh” ini mewujudkan harapan tersebut.Melalui Program Ibu Tangguh, LPM memberikan bantuan berupa kursi roda untuk memudahkanSumiarti melakukan aktivitas sehari-hari.

“Terima kasih LPM dompet dhuafa yang telah membelikan kursi roda, semoga ini bermanfaat,” ucapnya bersyukur.

Semoga semangat dan kegigihan Sumarti menjalani kehidupan menjadi tauladan bagi kita semua. Sesulit apapun keadaan yang sedang dirasakan dalam kehidupan,harus dijalani dengan penuh rasa kesabaran dan keikhlasan.  Tetap tersenyum wahai ibu, semangatmu dalam menjalani kehidupan mengilhami kita semua. (Uyang)