Tim medis LKC Aceh saat menjalani program Home Visit pemeriksaan kesehatan. (Foto: Dompet Dhuafa)
Kesehatan menjadi komplemen utama yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu yang hidup. Namun, seiring berjalannya waktu, Indonesia sendiri seolah masih belum terbebas dari berbagai macam problematika sosial, khususnya dalam masalah kesehatan. Mulai dari minimnya sarana dan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan tingginya biaya pengobatan di rumah sakit dinilai menjadi faktor utama permasalahan kesehatan belum tuntas di negeri ini.
Dalam laporan berjudul The Killer Gap: A Global Index of Health Inequality for Children ini, World Vision mengkaji 176 negara di seluruh dunia mengacu pada besarnya kesenjangan yang terjadi antara masyarakat yang dapat mengakses layanan kesehatan dengan baik dan mereka yang masih sulit mengaksesnya. Indonesia berada pada peringkat ke-100 pada indeks global ini.
Di Indonesia sendiri Aceh merupakan salah satu provinsi yang masih memiliki tingkat indeks kesehatan masyarakat yang rendah. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Aceh 2010, sebanyak 13 daerah di Aceh bermasalah dalam bidang kesehatan.
Hal ini yang membuat Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan sosial yang konsen bergerak di bidang kesehatan melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Aceh membuat program layanan kesehatan yang diberi nama home visit.
Home visit merupakan layanan yang diberikan LKC Aceh untuk para member pasien-pasiennya. Aktivitas yang dilakukan rutin setiap minggu ini, yaitu dengan berkunjung langsung dari rumah ke rumah member pasien yang terdaftar di LKC. Program layanan ini merupakan program khusus bagi member pasien LKC yang berkebutuhan khusus, seperti pasien yang lumpuh, sudah tua usianya, tentunya dikarenakan tidak ada yang mengantar untuk berobat langsung ke LKC. Kegiatan ini tentunya dikhususkan untuk para pasien dhuafa, dengan target 2-3 member terkunjung setiap minggunya.
Dalam setiap kunjungan, pasien dilakukan pemeriksaan kemudian diberikan obat langsung jika diperlukan, selanjutnya diberikan arahan sesuai penyakitnya. Dari total 5540 jiwa member pasien LKC Aceh, ada sekitar 5 % dari keseluruhannya yang diberikan layanan home visit. Program home visit ini menhadirkan 1 dokter dan 1 surveyor dengan area jangkauan di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Program home visit ini mempunyai dampak langsung di lapangan, beberapa informasi yang kami dapat banyak masyarakat terbantu dan beberapa pasien yang akhirnya bisa sembuh total,” ungkap Restiningtyas, Divisi Program Kesehatan Dompet Dhuafa.
LKC Aceh pun berharap dengan program ini mampu mendekatakan pelayanan langsung ke Sejatinya membantu dengan tulus bisa dilakukan dengan cara berinteraksi langsung, karena mampu menyentuh hati pasien juga mempengaruhi kesembuhan pasien. LKC Aceh berusaha melayani msayarakat Aceh sampai ke nadi-nadi rumah pasien, agar terwujudnya masyarakat sehat menjadi nyata. (riandy)
Editor: Uyang