Home Visit Trauma Healing Hapuskan Trauma Warga Korban Longsor Banjarnegara

Home Visit Trauma Healing Hapuskan Trauma Warga Korban Longsor Banjarnegara

BANJARNEGARA – Bencana longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Jumat (12/12) lalu, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Rasa trauma pun berkecamuk menjadi satu, hingga menyebabkan dampak psikologis begitu berat yang kini tidak hanya dirasakan warga yang mengungsi, namun juga sejumlah warga yang tinggal berdekatan di lokasi bencana.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tim medis dan kesehatan Dompet Dhuafa bersinergi dengan tim perawat dari Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan Home Visit Trauma Healing dengan mengunjungi rumah-rumah warga yang berada di Dusun Ngaliyan, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (16/12). Kegiatan tersebut bertujuan memberikan penyuluhan terkait edukasi kesehatan dan terapi psikis kepada sejumlah warga yang jarak rumahnya berdekatan langsung dengan lokasi bencana.

“Banyak warga di dusun sekitar yang melihat langsung kejadian, serta ada sanak keluarga mereka yang menjadi korban longsor sehingga kondisi kejiwaan beberapa warga terganggu. Untuk itu terapi psikologi ini sangat penting sekali,” ujar Nur Arifah, tim medis dan kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Purwokerto.

Lebih lanjut Arifah mengungkapkan, dengan berlangsungnya kegiatan Home Visit Trauma Healing ini, diharapkan mampu meningkatkan imunitas psikologis, yakni kekebalan dalam diri korban bencana untuk tetap dapat bertahan pada tempat terjadinya bencana dan semangat dalam menjalani hidupnya kembali.

“Ada beberapa warga yang menangis memikirkan sanak keluarganya yang menjadi korban. Semoga kegiatan ini mampu menghapus rasa trauma yang dialami warga,” ucapnya.

Rencananya, kegiatan Home Visit Trauma Healing ini akan berlangsung hingga siang hari nanti, dan dilanjutkan kegiatan pembuatan Makanan Pendamping Untuk ASI (MPASI). Kegiatan ini bertujuan untuk m embantu penyediaan makanan bayi berusia rata-rata sekitar 6 bulan sampai 1 tahun, dengan menggunakan bahan-bahan panganan seperti, beras, bayam, tahu, dan ati ayam.

“Selama ini bayi yang berada di pengungsian sering mengkonsumsi makanan bubur instan. Bila terlalu sering mengkonsumi tidak baik untuk kesehatan bayi. Untuk itu kita adakan MPASI ini,” pungkasnya.

Merespon longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, sejak kamis (11/12) malam, Dompet Dhuafa telah bergerak menuju lokasi kejadian menyusul tim pertama yang sudah lebih dahulu berangkat untuk penanggulangan bencana banjir.

Saat ini, tim gabungan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang terdiri dari tim evakuasi Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto, Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) dan pula melibatkan cabang Dompet Dhuafa di Jawa Tengah bersama elemen relawan lainnya terus melakukan evakuasi untuk mencari korban yang tertimbun longsor di lapangan.  Adapun elemen relawan yang tergabung dalam respon di antaranya Persatuan Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia, Mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadyah Purwokerto dan Pelayanan Kesehatan Ummat Gumeelar. Beberapa aktivitas yang dilakukan Dompet Dhuafa selama masa tanggap darurat, selain evakuasi yakni identifikasi korban, mengurus jenazah, aksi layanan kesehatan bagi para pengungsi, dapur umum, sarana sanitasi (MCK), dan terapi psikologis untuk anak-anak pengungsi berupa sekolah ceria.(uyang)