Hukum shalat Idul Adha dan keutamaannya penting untuk kita pahami. Sayang bila ibadah satu ini dilewatkan. Apalagi kalau sampai tidak paham bagaimana hukum, tata cara, dan keutamaan yang bisa diperoleh. Simak artikel ini sampai habis yuk!
Pengertian Shalat Idul Adha
Idul Adha berasal dari kata id yang artinya adalah kembali, sedangkan kata Adha artinya adalah berkurban. Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, setelah pelaksanaan ibadah haji atau bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Ibadah yang dilaksanakan dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha, atau yang dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Kurban.
Shalat Idul Adha memiliki perbedaan dengan shalat yang biasa dilakukan sehari-hari. Ibadah ini ditandai dengan melaksanakan dua rakaat shalat yang dilakukan secara berjamaah. Pelaksanaannya juga disertai dengan khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib kepada jamaah setelah selesai shalat id.
Baca Juga: 60 Ucapan Idul Adha 2023 yang Menenangkan Hati
Hukum Shalat Idul Adha dan Keutamaannya
Berikut ini akan kita bahas hukum shalat Idul Adha dan keutamaannya dengan beberapa dalil Al-Quran dan hadits yang menjadi landasan.
Hukum shalat Idul Adha
Sahabat, penting bagi kita untuk memahami hukum shalat Idul Adha dan keutamaannya dalam agama Islam. Shalat ini memiliki hukum sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Landasan dalil yang menjadi dasar hukum shalat Idul Adha terdapat dalam Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.
Dalil Al-Quran yang menjadi landasan hukum Shalat Idul Adha terdapat dalam surat Al-Kautsar ayat 2-3, Allah SWT berfirman yang artinya, “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah.” Ayat ini menggambarkan pentingnya melaksanakan shalat Idul Adha dan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Hadits yang menjadi penunjang hukum shalat Idul Adha adalah hadits Ummu ‘Athiyyah, “Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat sholat ‘id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat sholat” (HR. Muslim).
Hadits lain dari Thalhah Bin Ubaidillah, saat itu datang seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW menanyakan tentang Islam, Rasulullah pun menjawab: “Shalat lima waktu di setiap sehari semalam, lalu lelaki itu bertanya kembali: Apakah ada selainnya yang diwajibkan untukku? Beliau pun menjawab: Tidak, kecuali jika engkau melakukan yang sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Inilah 9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Sebaiknya Umat Islam Laksanakan
Keutamaan shalat Idul Adha
Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan shalat Idul Adha yang dapat menjadi pemantik, agar kita semakin termotivasi melaksanakan shalat Idul Adha dengan sungguh-sungguh dan khusyuk.
1. Dicintai oleh Allah SWT
Dalam hadis dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada hari di mana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhari).
2. Dihapuskan dosa selama setahun lalu dan setahun yang akan datang
Salah satu keutamaan lain dari shalat Idul Adha adalah sebagai penyempurna ibadah kurban, juga sebagai penghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang apabila hari sebelumnya (9 Dzulhijjah) kita melaksanakan puasa sunnah Arafah.
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Baca Juga: Catat! Ini Niat Puasa Idul Adha 10 Hari Pertama
3. Memperoleh pahala berlipat ganda
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa. Satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Termasuk dalam hadits itu adalah ibadah shalat Idul Adha yang dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya.
Keutamaan Shalat Idul Adha juga tercermin dalam makna dan tujuan dari ibadah ini. Shalat Idul Adha merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, serta mengenang peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu kesediaan Nabi Ibrahim as. untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail as., sebagai bentuk ketaatan yang luar biasa.
Baca Juga: Mengapa Kurban Idul Adha Istimewa dan Bukan Sekedar Ritual Biasa, Berikut Alasannya!
Tata Cara Shalat Idul Adha
Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan Shalat Idul Adha untuk kita ikuti bersama agar ibadah menjadi sah dan amalan kita diterima Allah SWT:
1. Persiapan
Sebelum melaksanakan Shalat Idul Adha, seorang Muslim diwajibkan untuk bersuci dengan berwudhu atau mandi junub. Selain itu, ia juga diharapkan memakai pakaian yang bersih dan sopan sebagai tanda penghormatan terhadap ibadah ini.
2. Tempat dan Waktu
Shalat Idul Adha umumnya dilaksanakan di lapangan terbuka, seperti halaman masjid atau tempat yang luas dan memadai untuk menampung jamaah. Ibadah ini dilaksanakan setelah terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah dan sebelum waktu shalat Dzuhur.
3. Takbiratul Ihram dan Rakaat Shalat
Shalat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dengan empat takbir di setiap rakaatnya. Sebelum memulai shalat, imam atau muadzin akan melantunkan takbiratul ihram sebagai tanda dimulainya ibadah ini. Setelah takbiratul ihram, shalat dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, membaca Al-Fatihah, dan surah lainnya dalam setiap rakaat.
4. Khutbah
Setelah selesai melaksanakan shalat, imam akan memberikan khutbah kepada jamaah. Khutbah ini berisi pesan-pesan keagamaan, pengingatan mengenai peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS), serta pelajaran-pelajaran penting yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
Baca Juga: 5 Keutamaan Berkurban di Hari Idul Adha
Rayakan Idul Adha Bersama Dompet Dhuafa
Kurban memiliki misi sosial dan spiritual yang cukup tinggi. Sebagai bentuk refleksi kesetiaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim as. serta Nabi Ismail as. kepada Allah Swt. Daging kurban yang dibagikan ke seluruh umat muslim tanpa memandang status ekonomi, sebagai bentuk kesetaraan bahwa kita semua sama di mata Allah Swt. Seluruh umat muslim juga dapat merayakan Hari Raya Idul Adha dengan suka cita, dengan memakan daging kurban yang sama.
Mari sebarkan kebahagiaan Hari Raya dengan tebar hewan kurban bersama Dompet Dhuafa. Membagi kebahagiaan ke seluruh umat muslim hingga ke pelosok, dan daerah-daerah yang selama ini sedikit mendapatkan akses daging kurban. Kurban di Dompet Dhuafa dengan klik link berikut ini.