JAKARTA — Lembaga Pengembangan Insani atau LPI Dompet Dhuafa menggelar Public Expose & Education Outlook 2024 pada segmen tiga gelaran Indonesia Humanitarian Summit atau I-HitS 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Kamis (21/12/2023). Pada I-HitS 2023, Dompet Dhuafa menyediakan sesi Focus Working Group Discussion untuk kelima pilar program Dompet Dhuafa.
Segmen tersebut hadir guna merumuskan isu-isu kemiskinan prioritas dan membuat komitmen strategis terkait pengentasan kemiskinan. Salah satu pengisinya adalah pilar pendidikan Dompet Dhuafa yang dipegang oleh LPI, sekaligus menghelat Public Expose & Education Outlook bertajuk “Menuju Sustainabilitas Pendidikan dari Lokalitas ke Globalitas”.
LPI Dompet Dhuafa yang berfokus mengelola program-program pendidikan berkomitmen menghasilkan model pendidikan berkualitas bagi masyarakat marginal. LPI Dompet Dhuafa berupaya beradaptasi dengan dinamika zaman guna menghasilkan inovasi pendidikan berkualitas, investasi SDM, tata kelola yang baik, dan kolaborasi strategis.
Di tahun 2023, LPI Dompet Dhuafa telah menebar manfaat kepada lebih dari 50.000 penerima manfaat. Hal ini menunjukkan bahwa kebermanfaatan sudah memberikan dampak baik dalam pengembangan kualitas hidup masyarakat.
Public Expose & Education Outlook 2024 menjadi salah satu ruang komprehensif untuk menyampaikan kinerja LPI Dompet Dhuafa selama setahun yang bertujuan mendapatkan umpan balik (feedback) dari berbagai stakeholder, penerima manfaat, mitra, donatur, alumni, maupun publik.
“Informasi dampak hasil kinerja LPI Dompet Dhuafa diharapkan memberikan awareness publik terhadap pertanggungjawaban organisasi dan menguatkan potensi-potensi kolaborasi di masa mendatang dalam menjawab tantangan zaman,” ujar Mulyadi Saputra, Kepala LPI Dompet Dhuafa.
Public Expose & Education Outlook 2024 LPI disampaikan oleh Rina Fatimah selaku GM Pendidikan Dompet Dhuafa, Mulyadi Saputra selaku Kepala LPI Dompet Dhuafa, Ahmad Jamaludin selaku Founder SMPIT Pancuh Tilu, Ferro Ferizka Aryananda selaku Founder Pijar Foundation, dan Asri Yusrina selaku Peneliti di SMERU Research Institute. Para pembicara mengangkat sekaligus membahas isu pendidikan fungsional, menumbuhkan potensi Gen Z, dan kolaborasi dampak pendidikan.
“Dengan mengusung bahasan ini, kami yakin mampu membangun sinergi dan kolaboraksi demi meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia melalui model pendidikan terbaik,” kata Mulyadi Saputra.
Baca juga: Lahirkan Pemimpin Prestatif, LPI Dompet Dhuafa Wisuda 46 Siswa SMART dan E-Tahfizh
Ia juga menambahkan bahwa substansi Public Expose & Education Outlook 2024 ini adalah menjadi ruang pengujian gagasan dan kinerja organisasi untuk mendapatkan umpan balik dan evaluasi dalam proses pengembangannya.
“Tahun ini kami mengusung konsep berbeda dengan menghadirkan walking group. Walking group merupakan wadah diskusi, penyampaian gagasan, serta praktik baik dari berbagai perspektif isu strategis di dunia pendidikan,” timpalnya.
Perspektif isu strategis dibedah para expertise di bidangnya, seperti Citra Widuri selaku Ketua Kompartemen Beasiswa FOZ, Zensa Rahman selaku Managing Director Pemimpin ID, Aditya Warman selaku perwakilan dari Paragon, Nisa Felicia selaku Direktur Eksekutif PSPK, Bukik Setiawan selaku Koordinator Klaster Pendidikan Filantropi Pendidikan, Fauzan Ramaditya selaku Founder Readcubator.
“Sebagai lembaga pendidikan, kami ingin mendapatkan masukan baik sebanyak-banyaknya agar bisa merancang program pendidikan berkesinambungan guna meningkatkan kualitas masyarakat dan memiliki multi manfaat,” terang Mulyadi Saputra.
Baca juga: LPI Dompet Dhuafa Luncurkan Program Yatim Ekselensia Scholarship (YES)
Melalui Public Expose & Education Outlook 2024, LPI Dompet Dhuafa ingin membentuk keterbukaan pengelolaan pendidikan melalui dana publik agar ekosistem kolaborAksi menghadirkan pendidikan berkualitas terus terjalin. LPI Dompet Dhuafa tak pernah berhenti bergerak memajukan pendidikan di Indonesia serta berkomitmen mengembangkan pendidikan terbaik dan memaksimalkan potensi masyarakat marginal.
“Menjawab tantangan strategis pada ruang lingkup global tidak dapat dilepaskan dari pengembangan perencanaan desain pendidikan. Proses pendidikan harus mempersiapkan pengalaman pembelajaran yang utuh dan menumbuhkan,” pungkas Mulyadi Saputra.
Ia berharap, langkah-langkah kecil yang dilakukan LPI Dompet Dhuafa memberikan manfaat terhadap mimpi-mimpi besar pendidikan di Indonesia.
Dalam sesi yang sama, Dompet Dhuafa juga mengadakan Community Splash, yakni menampilkan inisiatif-inisiatif kreatif dan impactful dari beragam komunitas dan lembaga sebagai “belanja” gagasan untuk penguatan gerakan DDV dan MPZ di tingkat lokal. (Dompet Dhuafa/LPI/AR/ADP/Muthohar)