22 Pekerja Migran di Hong Kong Lulus Pendidikan Setara SMP dan SMA

SIARAN PERS, HONG KONG — Sebanyak 22 pekerja migran Indonesia di Hong Kong dinyatakan lulus pendidikan setingkat SMP dan SMA. Prosesi wisuda dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa (DD) University pada Ahad (4/10/2020) di Symposium Room, lantai 6 Masjid Ammar, Wan Chai, Hong Kong.

Para pekerja migran yang diwisuda merupakan 5 siswi program Sekolah Paket B (setara SMP) dan 17 siswi program Sekolah Paket C (setara SMA) Angkatan IV. Acara wisuda dihadiri General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), M. Imam Baihaqi, dan pengajar kelas Sekolah Paket DDHK, Ema Apriyani.

Para pejabat DD University juga turut hadir secara daring, menggunakan aplikasi Zoom Us. Yaitu, Head of IMZ Learning Program Hong Kong, Riki Wirahmawan, S.Si., M.Pd.; Penangggjung Jawab Program IMZ Hong Kong 2019-2020, Kushardanta, S.E., M.M.; Penangggjung Jawab Program IMZ Hong Kong 2018-2019, Iqbal Abu Fatih, S.E., M.M.; dan Direktur Inspirasi Melintas Zaman (IMZ), Fatchuri Rosidin, S.Psi.

“Hari ini kita semua bersyukur, walaupun di tengah kondisi pandemi Covid-19 kita dapat melaksanakan acara wisuda dengan baik dan lancar. Masa pembelajaran tingkat SMP dan SMA sudah berakhir, teman-teman silakan melakukan program selanjutnya,” sebut Kushardanta saat memberikan sambutan.

Tingkat kesuksesan kita, ungkap Kushardanta, bergantung kepada diri kita sendiri. Bagi yang sudah lulus pendidikan setara SMA, bisa memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, berwirausaha, atau melakukan keduanya sekaligus.

“Saya siap mendampingi teman-teman melalui online. Silakan yang ingin berkonsultasi dan meminta saran mau kuliah di mana atau berwirausaha apa,” tambahnya.

Acara wisuda menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19. Yakni, pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer, penggunaan masker, dan posisi duduk peserta yang berjarak sekitar 1 meter.

Prosesi wisuda dipimpin oleh Imam Baihaqi bersama sang istri, Bunda Nurcholifah. Pada kesempatan itu, secara simbolis Imam juga menyerahkan jaket almamater dan modul belajar kepada siswi baru Sekolah Paket DDHK Angkatan V.

Dalam sambutannya, Imam Baihaqi menegaskan pentingnya pendidikan sebagai salah satu kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Untuk itu, dia mengingatkan kepada para pekerja migran yang telah berkeluarga untuk betul-betul memperhatikan pendidikan anak-anak mereka.

“Minimal, salah satu dari mereka ada yang bisa menjadi sarjana. Bukan soal titelnya, tapi pola pikirnya bisa berkembang dan jaringannya semakin luas, sehingga potensi mendapatkan pekerjaan akan semakin mudah,” kata Imam.

Pada kesempatan yang sama, Ema Apriyani menyampaikan ucapan selamat kepada para siswi yang diwisuda. “Semoga ilmunya bermanfaat untuk masyarakat, diri sendri, dan semua orng. Senoga, ijazah-ijazah yang lain segera diraih,” ujarnya.

 

Ucapan Selamat dari Konjen Ricky Suhendar

Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar, menyampaikan ucapan selamat kepada para siswa program Sekolah Paket B dan C Angkatan IV tahun 2020 atas kelulusannya. Ia juga mengapresiasi kerja keras para pekerja migran yang terus memiliki semangat tanpa lelah untuk menuntut ilmu.

“Kiranya ilmu yang telah diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi semangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Pendidikan tidak hanya berhenti sampai disini, dimana ada kesempatan, ambil dan manfaatkan dengan baik kesempatan yang ada demi kebaikan bersama,” kata konjen Ricky.

Ia berpesan, para pekerja migran menjadikan hasil belajar yang diperolehnya sebagai motivasi untuk terus maju serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri. “Sehingga, teman-teman semua dapat berkarya di lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara,” ujarnya. (Dompet Dhuafa / Foto: DD HK / Penulis: Lina, DD HK / Editor: Dhika Prabowo)