Banjir Susulan Kembali Terjang Masamba, Penyintas Kembali Mengungsi

SIARAN PERS, LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN — Sejak peristiwa awal banjir bandang terjadi pada tanggal 13 Juli 2020 lalu, sudah 3 (tiga) kali terjadi banjir bandang susulan menerjang wilayah Kec. Masamba, Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Intensitas hujan yang masih kerap mengguyur daerah hulu, menjadi salah satu penyebab adanya banjir susulan. Terkini, banjir susulan kembali terjadi pada Selasa (4/8/2020). Hujan yang mengguyur dalam intensitas sedang sepanjang hari itu memuncak pada malam hari. Alhasil, Sungai Masamba pun kembali meluap.

Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang siaga dalam respon melaporkan bahwa banjir susulan mengakibatkan rumah warga di Desa Pontaden tergenang air hingga ketingian 3,5 meter. Pendangkalan Sungai Masamba dikarenakan longsor sebelumnya juga menjadi faktor air mudah untuk meluap.

“Kronologisnya pukul 17.00 WITA tadi, hujan dengan curah sedang, selang 30 menit kemudian air langsung naik menggenangi rumah-rumah warga salah satunya di Desa Pontaden. Info dari warga tadi mengatakan air cepat naik akibat hujan di Sungai Masamba yang saat ini masih mengalami pendangkalan dan adanya tanggul jebol di hulu sungai,” jelas Barqu Syudjai, salah satu tim Respon DMC yang sedang bertugas di Masamba.

Berbeda dengan banjir sebelumnya, luapan air tidak membawa material pasir dan kayu, namun cukup untuk menggenang rumah warga. Banjir yang datang tiba-tiba memaksa para penyintas yang sudah pulang ke rumah, kembali untuk mengungsi. Rumah mereka yang awalnya sudah dibersihkan, kembali terendam banjir lumpur. Banyak diantara penyintas mengungsi ke rumah kerabat, teras toko, atau di pengungsian.

“Rata-rata warga yang tinggal di bantaran sungai kehilangan rumah, sementara sebagian lagi yang kediamannya masih bisa dihuni sudah kembali. Akibat banjir susulan ini mereka kembali mengungsi ke rumah kerabat ataupun teras-teras ruko yang tak terdampak," jelas Barqu.

DMC yang telah merespon banjir sejak hari peristiwa awal di lokasi kejadian, sudah mensiagakan tim saat air mulai naik. Tim dengan siaga langsung bertolak ke Desa Pontaden begitu mendengar air naik guna membantu warga mengevakuasi diri dan barang-barang mereka. Hingga setelah pukul 20.30 WITA, air nampak menyurut, namun tim masih siaga sebagai antisipasi adanya luapan air kembali.

"Memang material banjirnya hanya air tapi arusnya cukup deras apalagi di gang-gang permukiman warga sehingga saat mengevakuasi beberapa warga digunakan tali untuk berpegang. Tadi kita aksi respon sejak pukul 17.30 WITA sampai pukul 20.30 WITA,” aku Barqu.

DMC Dompet Dhuafa telah merespon banjir bandang yang terjadi di Masamba, Luwu Utara, sejak 13 Juli 2020. Intervensi berupa evakuasi, penyaluran logistik, menghadirkan Dapur Umum Keliling (Darling), aksi Psychological First Aid (PFA), Taman Ceria, dan berbagai intervensi lainnya. Pada hari raya Idhul Adha lalu, DMC juga turut membantu menggulirkan penyembelihan hewan kurban dan menyalurkannya kepada penyintas di berbagai titik pengungsian di Masamba. (Dompet Dhuafa/DMC/Zul)