Bantuan Usaha Mandiri, Nafas Baru UMKM di Tengah Pandemi

SIARAN PERS, JAKARTA — Sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi nasional yang berbasis di Thailand, PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Indonesia, bekerjasama dengan Dompet Dhuafa menghadirkan Bantuan Usaha Mandiri untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) di halaman Klinik Gerai Sehat Dompet Dhuafa Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada Jum'at (21/8/2020).

Penyaluran bantuan kepada pelaku UMKM adalah bentuk dukungan di tengah pandemi. Karena seperti diketahui, banyak UMKM yang terhenti aktivitasnya akibat wabah. Perputaran ekonomi di level mikro pun terhambat, dan masyarakat kecil yang minim modal menjadi yang paling dirugikan.

“Ini adalah tindak lanjut atas kerjasama PTTEP dengan Dompet Dhuafa yang sudah berjalan panjang sebelumnya. Sekaligus ini merupakan ulang tahun yang ke-6 dari DD Klinik Rorotan. Hari ini Dompet Dhuafa membantu menguatkan mitra-mitra UMKM yang ada di sekitar Cilincing yang terdampak Covid-19,” jelas Herdiansah, Direktur CSR Dompet Dhuafa.

PTTEP sendiri bukan kali pertama berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa. Sebelumnya perusahaan asal Thailand tersebut telah berkolaborasi menghadirkan Gerai Sehat Dompet Dhuafa Rorotan untuk memudahkan akses kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat Rorotan. Saat pandemi ini pun Dompet Dhuafa dan PTTEP turut membagikan hygine kit, juga dengan tes Rapid gratis kepada masyrakat sekitar Gerai Sehat Dompet Dhuafa Rorotan.

“Awalnya kita hanya ingin memperingati ulang tahun dari gerai sehat. Sebagai salah satu progam kerjasama dengan PTTEP. Kini kami peduli terhadap UMKM yang terdampak karena Covid-19. Walau nilainya tidak seberapa, namun setidaknya bisa memberikan manfaat kepada sesama,” tukas Afiat Djajanegara, selaku General Affair Manager PTTEP Indonesia.

Bantuan Usaha Mandiri diberikan kepada puluhan pelaku UMKM di sekitar Gerai Sehat Rorotan. Kebanyakan dari mereka ialah UMKM yang terdampak karena adanya pandemi. Bantuan pun diberikan dengan menyesuaikan kebutuhan dari para pelaku UMKM, sehingga manfaat yang disalaurkan lebih efisien dirasakan. Salah satu penerima manfaat, Yopi (40) mengelola gerobak mie ayam, terdampak Covid-19 dengan hanya bisa menjual 20 porsi setiap harinya. Padahal normalnya ia biasa menjual 50 porsi mie ayam sehari. Bantuan beruapa pembaharuan peralatan produksi sperti dandang, kulkas dan sebagainya pun diberikan untuk mendukungnya kembali berjualan.

“Kemarin, Alhamdulillah dapat bantuan tambahan peralatan. Dandang baru, bahkan dibelikan kulkas buat menyimpan bahan baku. Sekarang saya bisa siapkan stok bahan untuk jualan, bisa lebih irit,” terang Yopi. (Dompet Dhuafa/Zul)