Tujuh Tahun Memberi Layanan, Barzah Jadi Layanan Pemulasaran Jenazah Pertama Berbasis Digital

SIARAN PERS, JAKARTA — Berawal di sebuah hari di 2012, salah satu amil Dompet Dhuafa yang mendapati seorang ibu menggendong jenazah anaknya, dan menaruhnya di atas gerobak. Entah apa yang membuat anak malang itu meninggal dunia. Namun itu sang amil trenyuh bukan main. Karena ibu tak punya biaya untuk mengurus jasad anaknya. Hanya dengan gerobak, sang ibu mengantarkan anaknya menuju peristirahatan terakhir si buah hati. Pada saat itulah untuk pertama kali Barzah hadir mengantarkan penerima manfaatnya yang pertama.

“Barzah lahir pada 2012, saat itu ada amil yang melihat seorang ibu mengantar jenazah anaknya yang meninggal hanya dengan sebuah gerobak. Karena sewa mobil jenazah sendiri juga sangatlah mahal. Kami sebagai Lembaga amil zakat berinisiatif untuk menghadirkan palayanan pengurusan dan pengantaran jenazah bagi dhuafa,” terang Ahmad Shonhaji, selaku Direktur Budaya, Dakwah, dan Layanan Masyarakat (BDLM) Dompet Dhuafa, membuka pembicaraan.

Tak terasa, hingga awal 2020 ini, Badan Pemulasaran Jenazah atau disingkat Barzah telah 7 (tujuh) tahun memberikan layanan. Ambulan dari Barzah telah mengantarkan ribuan jenazah hingga ke rumah duka, lintas provinsi, bahkan hingga harus menyeberang ke pulau jauh. Barzah setidaknya bisa sedikit membasuh duka, dari keluarga yang ditinggal, dengan memakamkan jenazah di kampung halaman.

“Banyak di antara jenazah merupakan perantau, mereka hampir tidak bisa memulangkan jenazah kepada keluarga di kampung halaman. Karena terkendala biaya, Barzah hadir di sana,” tambah Shonhaji.

Akhirnya, langkah besar Barzah lakukan di awal 2020 ini. Barzah menjadi satu-satunya layanan pemulasaran jenazah yang memiliki aplikasi tersendiri, dan bisa diakses oleh siapapun yang membutuhkan. Aplikasi Barzah mengajak mitra pemulasaran jenazah dari berbagai Yayasan, DKM Masjid, dan lembaga sosial lainnya di Jabodetabek. Menjadi jaringan pemulasaran jenazah terbesar yang pernah ada di Indonesia. Diharapkan bisa menjangkau lebih luas kebutuhan masyarakat yang membutuhkan, terkhusus kaum dhuafa.

“Dompet Dhuafa bermitra dengan yayasan, masjid dan lembaga sosial lainya. Kami memiliki 53 armada dari 41 mitra. Saat ini area kami di Jabodetabek. Masyarakat bisa menggunakannya via aplikasi atau manual. Dengan adanya aplikasi tersebut, harapannya akan memberikan manfaat lebih massif. Kami 24 jam ready, selagi ketersediaan kendaraan ada,” tambah Shonhaji. (Dompet Dhuafa/Zul)