Berhasil Evakuasi Semua Korban Banjir Bandang, Dompet Dhuafa Membagi Dua Tim Respon

SIARAN PERS, BANTAENG, SULAWESI SELATAN — Setelah sudah hampir satu pekan Desa Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diterjang dengan banjir bandang dan longsor, akhirnya pada Selasa (16/6/2020), semua korban berhasil di evakuasi. Seperti yang telah diwartakan sebelunya, banjir bandang dan longsor telah melumpuhkan kegiatan masyarakat di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya volume Sungai Celedu. Pun, volume air juga datang dari wilayah yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan banjir bandang. 

Dompet Dhuafa Cabang Sulawesi Selatan menerjunkan para relawannya sejak Jum'at (12/6/2020), kemudian melakukan penyisiran untuk menemukan korban yang masih hilang bersama seluruh tim respon gabungan. Hingga pada hari Selasa (16/6/2020), upaya tim evakuasi terbayarkan, dengan penemuan 4 (empat) korban terakhir. 

“Sejak Jum'at malam, tim evakuasi korban longsor sudah berangkat ke Jeneponto bergabung dengan tim SAR gabungan. Mereka di lokasi sampai Selasa, 16 Juni. Selasa kemarin, Alhamdulillah empat korban terakhir berhasil ditemukan", jelas Aswar Habir, Tim Markom Dompet Dhuafa SulSel.

Selain melakukan penyisiran lapangan untuk evakuasi, Dompet Dhuafa Sulsel turut menerjunkan Tim Medis untuk pemeriksaan kesehatan bagi para penyintas di pengungsian. Pergerakan aksi terbaru pada Rabu (17/6/2020), Dompet Dhuafa memutuskan untuk memecah tim menjadi dua. Satu tim ditugaskan di Kabupaten Jeneponto sebagai Tim Evakuasi, dan satu tim ditugaskan di Kabupaten Bantaeng sebagai Tim Medis.

“Dalam respon banjir bandang dan longsor ini, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan terbagi dua tim. Satu tim evakuasi korban longsor di  Jeneponto, dan tim medis untuk korban banjir bandang di Kabupaten Bantaeng", imbuh Aswar.

Sejauh ini, kebutuhan berupa air bersih, selimut, dan obat-obatan menjadi bantuan yang paling dicari oleh para penyintas. (Dompet Dhuafa/Sulawesi Selatan/Zul)