Bersama Gokskin, Berikan Donasi Kemanusiaan Untuk Anak Yatim Pademangan

JAKARTA — Jelang hari lebaran anak yatim yang jatuh pada 10 Muharram 1442 H/19 Agustus 2021, Dompet Dhuafa dan PT. Kreasiera Kuliner Berkah (Gokskin) mendistribusikan paket Donasi Kemanusiaan kepada anak-anak yatim di wilayah Pademangan, Jakarta Utara. Dibantu oleh Yayasan Sosial Indonesia Raya (Yasir), paket-paket sembako telah berhasil tersalurkan kepada keluarga yatim disana, pada Jum’at (6/8/2021).

Aksi Donasi Kemanusiaan ini merupakan hasil dari penghimpunan donasi oleh Gokskin melalui program Goksgive yang dilakukan pada Bulan Puasa Ramadan 1442 H lalu. Hasil penghimpunan tersebut kemudian diserahkan kepada Dompet Dhuafa untuk disalurkan pada program Muliakan Anak Yatim.

CEO Kreasiera Food, Aussie Andry, saat penyerahan donasi di kantor Dompet Dhuafa mengatakan, “Meskipun Gokskin merupakan brand retail yang bergerak di bidang kuliner serta pelopor nasi kulit ayam mentai, Gokskin melakukan kerja sama kebaikan dalam penghimpunan donasi Infak melalui program Goksgive, kemudian diserahkan kepada Dompet Dhuafa dengan tujuan untuk disalurkan pada program salah satunya Muliakan Anak Yatim”.

Yang menjadi sasaran utama aksi ini adalah anak-anak yatim, sebab mereka termasuk golongan yang sangat rentan, baik secara finansial maupun mental. Dengan memberikan uluran tangan kepada mereka, maka akan dapat sedikit menambah kebutuhan makan pokok sehari-hari, sekaligus sebagai bentuk rasa perhatian terhadap mereka. Bahwa meski ditinggal oleh ayah maupun ibunya, mereka masih memiliki orang-orang baik yang akan selalu ada untuk membantu.

Tim penyalur dari Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, Tubagus Iim Nurohim menyampaikan, sepuluh anak yatim yang mendapatkan donasi ini adalah anak-anak yang telah ditinggal oleh ayahnya, beberapa ada yang ditinggal ibunya juga. Mereka tinggal di gang-gang kecil yang sebenarnya kurang layak untuk ditinggali. Sekecil apapun donasi yang sampai di tangan mereka, dengan senang dan gembira mereka menerimanya.

“Memberikan donasi kepada anak yatim sebenarnya bukan hanya membantu kebutuhan anaknya saja, melainkan juga membantu ibunya yang merupakan seorang janda dhuafa. Ibu-ibu dari anak yatim ini adalah single parent yang harus banting tulang demi mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Mereka sangat patut mendapatkan uluran tangan dari masyarakat,” jelas Iim.

Salah satu dari penerima manfaat adalah Zaky Pratama Saputra, anak usia 14 tahun yang tinggal di sebuah kontrakan kecil di gang yang sangat sempit. Ibunya, Susilowati (48), sejak kepergian suaminya empat tahun lalu, berdagang makanan instan untuk terus menyambung hidup dirinya dan anaknya. Selain itu, Ibu Susi juga harus mengumpulkan dana untuk membiayai anaknya sekolah dan kuota internet untuk sekolah daring.

“Setelah bapak pergi, rumah yang dulu kami tinggali saya jual untuk memebuhi kebutuhan sehari-hari. Kemudian saya dan anak-anak pindah ngontrak di sini sambil jualan gorengan dan makanan instan,” cerita Ibu Susi.

Penerima manfaat lainnya, Khalid Al Rasyid (11), juga mengalami hal yang sama. Ibunya, Kasri (40) mengatakan, “Kami tinggal berempat di sini. Khalid, kemudian adiknya (Afifah), saya dan neneknya Khalid. Setiap hari saya hanya berjualan jajan-jajan ringan di rumah.” (Dompet Dhuafa / Muthohar)