Cahaya Negeri di Lampung Utara, Peletakan Batu Pertama Pusat Belajar Mengaji

SIARAN PERS, LAMPUNG UTARA — Dompet Dhuafa resmi menghadirkan Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri di Kelurahan Cahaya Negeri, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, lampung. Pada Rabu (9/9/2020), secara simbolis Dompet Dhuafa menggelar seremoni peletakan batu pertama di lokasi tersebut. Berdiri di atas lahan wakaf seluas 2,3 hektar, nantinya akan dibangun Pusat Belajar Mengaji, sebagai sentra pembelajaran Al-Qur'an di wilayah Bukit Kemuning.

"Alhamdulillah, hari ini Dompet Dhuafa melaksanakan simbolis dan doa pada peletakan batu pertama, diharapkan PBM menjadi sarana masyarakat sekitar untuk bisa semangat belajar mengaji, agar sekitar sini tidak ada yang buta huruf Qur'an dan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain di Lampung Utara," terang Ismail A.Said, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa tahun 2019, sekaligus salah satu wakif PBM.

Terletak diantara 2 (dua) desa, yaitu Desa Ogan Lima dan Desa Cahaya Negeri, PBM diharapkan menjadi percontohan produk wakaf pertama yang berfokus pada pembelajaran mengaji. Letaknya yang terapit 2 desa besar juga menyasar pada siapapun yang berniat untuk mengenal literasi Islam. Tidak ada batasan bagi siapapun untuk belajar agama, mulai dari usia dini hingga lansia, PBM akan terbuka bagi yang memiliki niatan belajar.

“PBM nantinya akan terbuka bagi masyarakat sekitar, dari segala jenjang mulai dari anak-anak hingga lansia, akan diterima untuk belajar mengaji disini. Tidak ada kata terlambat untuk belajar agama,” terang Ahmad Faqih Syarafaddin, General Manajer Resources Mobilization Dompet Dhuafa.

Faqih menambahkan, bahwa PBM pertama yang ada di Desa Cahaya Negeri tersebut memiliki beberapa potensi pengembangan. Lahan sementara yang telah terwakafkan seluas 2,3 ha, akan berkembang dengan setidaknya menjadi 3 ha. Dengan luas tersebut akan dibangun insfrastuktur yang memadai untuk siswa bisa belajar, juga dengan tenaga pendidik yang berkualitas. Hingga nantinya, bukan hanya menjadi sentra Pusat Belajar Mengaji, namun juga berkembang menjadi pondok pesantren yang modern.

“Saat ini PBM Cahaya Negeri mempunyai lahan seluas 2,3 ha dan cita-citanya lahan ini akan terus meluas hingga mencapai minimal 3 ha. Kami harapkan dalan 3 tahun setelah pembangunan secara bertahap selesai terlaksanakan, PBM Cahaya Negeri juga akan berkembang menjadi Pondok Pesantren, Modern, karena di wilayah ini belum ada Ponpes yang dikelola secara professional,” tambah Faqih.

Pintu kolaborasi pun terbuka lebar bagi siapapun untuk turut patungan berwakaf demi terbangunnya PBM Cahaya Negeri yang sudah ternantikan oleh masyarakat di Bukit Kemuning. Terbagi menjadi dua tahap pembangunan, setidaknya PBM membutuhkan dana sebesar Rp 10 milliar untuk dapat beroperasi.

Selain PBM, Dompet Dhuafa juga menjadi pengelola beberapa aset wakaf yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara. Mulai dari rumah sakit, sekolah, foodcourt, hingga perkebunan dan peternakan. Semua asset wakaf tersebut dikelola secara produktif dengan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup kaum dhuafa. (Dompet Dhuafa / Foto: Zul / Penulis: Zul / Editor: Dhika Prabowo)