Cerita Ibu Waoke, Jelajah Kurban Nusantara di Tanah Kendari

SIARAN PERS, KENDARI, SULAWESI TENGGARA — Bagi kami, menjadi seorang ibu merupakan salah satu berkah yang Allah SWT berikan kepada seorang perempuan. Peran menjadi ibu sangat vital dalam suatu keluarga. Ibu Waoke, ialah salah satu wanita tangguh yang mengambil peran tersebut dengan rasa syukur yang ia punya lebih besar dari keterbatasan yang di alaminya.

Rumah berukuran 3×4 meter yang Waoke huni dengan kamar mandi berada di luar yang digunakan bersama dengan tetangga sebelahnya, kerap banjir ketika hujan deras melanda daerah tempat ia tinggal.

“Ketika banjir, maka barang-barang di ungsikan ke atap rumah. Dan kami mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak banjir,” ungkap Waoke.

Sang suami dengan pekerjaan sebagai kuli bangunan (serabutan) dengan penghasilan berkisar Rp 1,000,000,- (satu juta rupiah) perbulan, jika sedang ada proyek dan dengan catatan harus melunasi pembayaran kontrakan, listrik, juga air, kebutuhan sehari-hari, dan sekolah anaknya. Jika sang suami sedang tidak ada pekerjaan, maka ia membuat roti goreng untuk dititipkan ke warung-warung sekitar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Namun, Waoke bercerita dengan penuh rasa syukur, bahwa hampir setiap hari, ia memasak sayur bening (dengan campuran bihun dan labu putih) untuk dikonsumsi keluarganya, yang telah menjadi makanan favorit keluarganya.

Pada Hari Raya Idul Adha 1441 H, raut wajah gembira ibu Waoke dan sang anak sangat senang ketika tim Dompet Dhuafa bersama Super Volunteer, Shafira Umm, menjumpai mereka di kediamannya di daerah Lorong Veteran, Kel. Bonggoeya, Kec. Wuawua, Kendari, untuk mendistribusikan daging kurban yang disembelih hari itu dari program Tebar Hewan Kurban (THK) pada Jum’at (31/7/2020).

Daging kurban yang ia terima, langsung direbus agar bisa bertahan lebih lama untuk disantap, karena tidak mempunyai kulkas. Mengkonsumsi daging sapi tidak selalu dapat dilakukan oleh keluarganya, hanya saat hari raya kurban tiba ataupun jika ada momen hajatan tertentu di daerahnya.

Kelapangan dan kekayaan hati adalah salah satu anugrah yang diberikan Illahi, tetapi tidak setiap orang mempunyai hal tersebut. Ibu Waoke adalah salah satu wanita yang kami temui mempunyai anugrah tersebut. Kehangatan dan rasa syukurnya membuat kita belajar bahwa sesungguhnya nikmat yang diberikan Allah lebih besar daripada cobaan yang kita terima. (Dompet Dhuafa/Elfi)