Compass Building Camp (CBC) Ajak PM Etos ID 2021 Maksimalkan Kompetensi dan Bangun Semangat Perubahan

BOGOR — Membuka Compass Building Camp (CBC), M. Syafi'ie El-Bantanie selaku Direktur LPI DD, menyampaikan jika seorang pemuda harus memiliki mimpi dan harus memperjuangkan mimpi tersebut. Syafi'ie juga mengingatkan para Penerima Manfaat agar bisa berpikir besar dan menjadikan CBC sebagai peluang meng-upgrade kualitas dan kapasitas diri.

“Seterjal apapun jalannya dan sebanyak apapun rintangan yang dihadapi, jangan pernah berhenti mengejar mimpi. Mimpi hanya akan menjadi mimpi kalau tak diperjuangkan,” tegas Syafi'ie.

Membangun semangat 153 Penerima Manfaat (PM) Etos ID 2021, Compass Building Camp (CBC) menggaet Goris Mustaqim selaku Sociopreneur, Founder Asgar, CEO Semut Nusantara, Disana, ia memaparkan pentingnya membawa perubahan di daerah.

“Sudah saatnya pemuda membuat perubahan, berkontribusi, dan memberdayakan daerah,” ungkap Goris. Ia melanjutkan, berkontribusi di daerah artinya pemuda telah berkontribusi untuk dirinya. “Jika kita membangun daerah, berarti kita membangun dan membuka peluang masa depan,” tambahnya.

Ia berharap PM Etos ID 2021 mau berbuat lebih untuk daerahnya, membawa perubahan di daerahnya, dan memaksimalkan potensi daerahnya.

Dalam sesi inspirasi Compass Building Camp (CBC), Bambang Suherman selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, didapuk menjadi pembicara di hadapan 153 Penerima Manfaat (PM) Etos ID 2021.

Bambang mengatakan jika pemuda dituntut menjadi pribadi kontributif. Menurutnya, kontribusi pemuda menjadi penting guna mendampingi masalah rakyat.

“Tugas anak muda saat ini ialah menguatkan kreativitas dan memastikan sumber daya baik sampai kepada mereka yang membutuhkan. Sudah semestinya pemuda mampu  membuka simpul kemiskinan melalui peran strategis,” kata Bambang.

“Pemuda harus tahu positioning dirinya agar ia bisa masuk ke ruang kontribusi dan memaksimalkan kompetensinya, ada empat investasi sukses yang bisa dilakukan yakni mengasah keterampilan, menguatkan jejaring, aksi sekarang juga, dan perbanyak doa,” jelas Bambang. “Jangan lupa peduli, berani memutuskan, dan selesaikan sebanyak mungkin masalah,” tutupnya.

Senada dengan itu, menurut Edy Fajar Prasetyo, Sociopreneur, Global Changed Maker 2020, Pendiri Yayasan Inovasi Keberlanjutan, anak muda adalah pembawa perubahan. “Sebagai generasi muda, kita harus menjadi pelopor agar bisa berkontribusi untuk daerah, salah satunya mengolah sampah menjadi Rupiah,” ujarnya.

Dengan menyulap sampah, menurutnya pemuda tak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. “Daerah tempat kita tinggal ialah ladang pahala dan juga ladang berkontribusi. Jangan diabaikan, sebab siapa yang tahu kalau peluang bertumbuh dimulai dari daerah sendiri,” ungkap Edy.

Edy mengajak 153 Penerima Manfaat (PM) Etos ID 2021 di Compass Building Camp (CBC) bergerak dan melakukan hal baik. Ia menyampaikan, pemuda harus percaya jika hal baik akan kembali ke dirinya. “Memberdayakan masyarakat merupakan kontribusi nyata kebaikan, jangan takut, mulai sekarang juga, sebab semua yang kita lakukan akan kembali ke kita,” pungkas Edy. (Dompet Dhuafa / LPI)