Dhuafa Sejahtera, Kami Bahagia: Seruan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Corona

SIARAN PERS, PADANG — Mereka yang sehari-hari bergantung pada pendapat kerja harian semakin sulit untuk memenuhi nafkah keluarganya. Setiap hari mereka tetap berikhtiar dan semangat dalam bekerja walau pendapatannya kian hari kian menurun. Seperti halnya di Kota Padang Sumatera Barat. Ada yang mengayuh sepeda untuk mengangkut barang bekas, ada yang mengayuh sepeda untuk dagangan jamunya dan masih banyak lagi kita temui. 

Salah satunya Sapri (63 th) yang ditemui Dompet Dhuafa Singgalang tengah mencari barang-barang bekas untuk ia kumpulkan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Biasanya saya berkerja sebagai buruh bangunan. kadang juga jadi kenek mobil angkutan umum. Tetapi sekarang tidak ada panggilan kerja, saya berusaha untuk mencari barang-barang bekas dalam situasi saat ini," tutur Sapri.

"Saya harus berkerja, tidak mungkin saya menetap di rumah saja. Karena tidak ada bahan makanan yang bisa saya konsumsi," pungkas Sapri. 

Tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami Sapri, ada Indra (49 th), salah seorang penerima Paket Sembako Dhuafa terdampak penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Kota Padang Sumatera Barat. Kondisi pandemi ini tidak menyurutkan ayah dengan empat orang anak untuk terus menjajakan dagangannya sembari mengitari jalanan di Kota Padang.

Dengan keuletannya, Indra berkeliling menggunakan motor becak milik teman yang ia sewa. Ia menjual aneka masker kain yang dibeli dari salah satu UMKM di Kota Padang. "Motor becak ini saya sewa Rp 15 ribu per harinya. Sebelum penyebaran virus corona, saya menjual Alat Tulis Kantor (ATK) ke berbagai sekolah. Tetapi saat ini sekolah diliburkan, saya mesti cari usaha lain. Alhamdulillah per hari saya bisa menjual masker 30 pcs," tutur Indra, yang juga sempat mengalami patah tulang di bagian kaki kanannya pada Agustus 2019 lalu. 

Semangat Indra terus berkobar dalam mencari nafkah. Apalagi saat ini beliau tinggal di rumah kontrakan bersama empat anaknya di Pasa Gadang, Padang Selatan, Kota Padang.

"Iya, bersama empat anak saya. Sedangkan istri saya sudah kembali ke sisi-Nya," jelas Indra, sambil mengenang kembali mendiang istri tercinta. 

Hadie Bandarian Syah, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Singgalang mengatakan program paket sembako untuk dhuafa ini merupakan bagian dari Program Cegah Tangkal (Cekal) Corona.

"Mereka (kaum Dhuafa) kita lihat hanya bisa mendapatkan biaya kebutuhan cukup untuk sehari-hari saja. Kalau misalnya mereka tidak bekerja, maka mereka kesusahan terhadap apa yang mau dikonsumsi," kata Hadie.

Untuk awalan, target yang disasar mencapai 100 paket sembako untuk dhuafa. Namun jumlah tersebut bisa meningkat tergantung dari bantuan-bantuan para dermawan lainnya, yang ingin ikut terlibat dalam membantu sesama yang terdampak Covid-19. 

"Melalui program tersebut, sebagai bentuk ikhtiar kita mengurangi beban mereka dalam mencari nafkah sehari-hari. Mudah-mudahan ini dapat membantu mereka, sekaligus sebagai amanah dari para donatur," pungkas Hadie. (Dompet Dhuafa/Fajar)