Dirikan Dapur Umum dan Distribusi Logistik untuk Penyintas Banjir Bandang Sulawesi

SIARAN PERS, PARIGI MOUTONG, SULAWESI TENGAH — Meski beberapa desa mulai kembali aktif, hingga kini Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih dirundung duka (Sabtu, 18/7/2020). Pasalnya, setelah banjir bandang melanda wilayah tersebut pada Senin, 13 Juli 2020, selang warga disana mulai kembali ke rumahnya masing-masing, dengan kondisi lumpur dan material yang masih menyisa.

Meski begitu, terdapat banyak warga yang masih tetap berada di pengungsian, seperti di Desa Lemusa, Olobaru, dan Olaya, karena rumah mereka rusak tertutup material banjir.

Sedangkan di Desa Olaya, terdapat pula warga mengungsi di halaman Masjid Jami dan adapula yang menungsi di Gudang Bulog. Walaupun rumah di Desa Olaya tidak terdampak parah, tetapi akibat material lumpur masih menggenangi rumah, maka warga memilih mengungsi.

Banjir bandang yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi selama beberapa hari sejak tanggal 10 Juli 2020. Menyebabkan air Sungai Dolago, Sungai Olaya, dan Sungai Korontua meluap. Jembatan Korontua, yang merupakan jembatan transportasi utama semua desa di Kecamatan Parigi dan Kecamatan Parigi Selatan ikut rusak terdampak

Sejauh ini, Tim Kemanusiaan DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa bersama Dompet Dhuafa Cabang Sulawesi Tengah yang berada di lokasi, telah mendirikan Dapur Umum serta menyediakan makanan untuk pengungsi sebanyak 172 jiwa setiap harinya. Pun turut mendistribusikan kebutuhan logistik pengungsi seperti paket kelambu.

"Pada kondisi seperti ini, uluran tangan, sinergi, dan kolaborasi menjadi kunci. Jika belum berkesempatan membersamai mereka secara langsung, DMC Dompet Dhuafa mengajak seluruh elemen untuk turut serta menguatkan saudara-saudara yang tertimpa musibah agar kembali bangkit melalui doa dan derma", seru Abdul 'Labing' Aziz, Manager Respon DMC Dompet Dhuafa.

Ahong, Koordinator Respon DMC Dompet Dhuafa, menambahkan, “Ya, ditambah sumber air bersih masih belum tersedia di sana. Sehingga sulit bagi mereka untuk membersihkan rumah mereka masing-masing dari material lumpur dan kayu yang terbawa oleh banjir bandang tersebut”.

“Kami (Tim Relawan Respon) juga melaksanakan Aksi Bersih pada Masjid di daerah Olobaru. Kini kami juga tengah mencari sumber air bersih untuk Desa Lemusa", tambah Ahong.

Keadaan mereka belumlah normal, masjid yang harus diperbaiki, air bersih yang harus dicukupi, serta rumah warga yang harus dibangun kembali. Untuk bangkit, Parigi tidaklah bisa sendiri, mari kita bantu bersama ringankan musibah yang tengah terjadi. (Dompet Dhuafa/DMC/Sulsel/Dhika Prabowo)