Dirikan Dapur Umum di Posko Induk Karangasem Bali

KARANGASEM, BALI — Pada Selasa (19/10/2021), DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa dirikan Dapur Umum di posko induk Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Paska gempa magnitude 4.8 SR yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021), kini situasi para warga Karangasem memilih mengungsi di rumah keluarga terdekat. Namun, untuk bantuan logistik tetap didistribusikan dengan memberikan langsung ke lokasi masing-masing.

“Sebanyak 150 porsi makanan siap saji diberikan kepada penyintas dan relawan setempat. Kebutuhan mendesak saat ini berupa terpal, alas tidur, sembako, dan obat-obatan,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief of DMC Dompet Dhuafa.

Gempa bumi yang terjadi di 8 km barat laut Karangasem itu, mengguncang pada pukul 03.18 WIB dan berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli, Provinsi Bali.

Sejak Senin (18/10/2021), DMC Dompet Dhuafa telah menurunkan tim beserta relawan untuk memberikan bantuan mendesak bagi warga yang terdampak gempa. Pantauan tim DMC Dompet Dhuafa di lapangan, di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, terdapat 1 (satu) orang meninggal dunia, sebanyak 74 orang luka ringan. Sedangkan sejumlah 379 unit rumah rusak ringan, 325 unit rumah rusak berat, dan 111 unit pura (tempat ibadah) juga terdampak.

Sedangkan di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, ada 2 (dua) titik longsor sebagai sebab akibat gempa bumi yang lalu. Kemudian ada 601 unit rumah rusak ringan, 65 unit rumah rusak berat, dan 262 pura ikut terdampak. Dengan 3 (tiga) unit kendaraan rusak.

“Saat ini tim berusaha untuk menembus ke titik Desa Trunyan dengan bantuan relawan respons gabungan setempat,” tutup Haryo.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Selasa (19/10/2021) pukul 05.00 WIB, mencatat sebanyak 617 unit rumah rusak berat, 1.203 unit rusak ringan dan 42 unit rusak sedang. Saat ini pun masih terdapat akses jalan yang masih tertutup yakni di Desa Trunyan, Kintamani. Pemberian bantuan logistik ke Desa Trunyan juga dilakukan melalui jalur lain melalui menyeberangi danau.

“Untuk Desa Trunyan, kami memberikan bantuan dengan menggunakan perahu melewati danau untuk mencapai desa tersebut, karena saat ini kondisi jalan masih terputus,” ujar I Wayan Gede Eka Saputra, Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Bali sebagaimana keterangan resminya Selasa (19/10/2021). (Dompet Dhuafa / DMC)