Dirikan Sumur Bor, Air Untuk Kehidupan Warga Suro

BANYUMAS, JAWA TENGAH —  Desa Suro, Kec. Kalibagor, Kab. Banyumas, adalah salah satu desa yang sangat rawan kekeringan karena keterbatasan sumber mata air yang dapat ditemukan ataupun digali oleh warga. Pada musim kemarau, desa ini pasti mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air. Desa ini hanya memiliki satu mata air yang digunakan sebagai sumber mata air pada saat kemarau. Pada kondisi tersebut warga Desa Suro hanya mengandalkan datangnya bantuan air bersih.

Sejak beberapa tahun terakhir, Dompet Dhuafa Jawa Tengah berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan mengirim bantuan air bersih kepada warga-warga. Akhirnya Dompet Dhuafa mencetuskan pembangunan sumur bor disana. Alhasil pada Selasa (2/3/2021), di Dusun Gabu Kulon RT 03/RW 04 Desa Suro, Dhuafa Jawa Tengah meresmikan Sumur Bor Air Untuk Kehidupan untuk dimanfaatkan oleh warga Desa Suro. Pada peresmian tersebut, turut dihadiri dan saksikan oleh Kepala Desa Suro, Wasdi, Perwakilan Polsek setempat, Willys S, Camat Kalibagor, Arief E, dan Dnas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Imam Subagyo.

Air Untuk Kehidupan merupakan sebuah program gagasan Dompet Dhuafa yang bertujuan membantu masyarakat yang sedang mengalami paceklik air dengan prinsip gotong royong. Bentuk Program Air Untuk Kehidupan meliputi pembuatan sumur bor, pipanisasi, dan penampungan air, distribusi air bersih, dan tempat penampungan air hujan.

Direktur Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Purwokerto Dompet Dhuafa Jateng, Tuti Ngudiati mengatakan, “Letak mata air di desa ini ada di salah satu sungai yang juga debit airnya sangat kecil dan kondisinya sangat keruh. Sumur bor dan penampungan air bersih ini dapat digunakan untuk 370 KK dan sekitar 1500 jiwa di dua RT, yaitu RT 3 dan 4 RW 4 Dusun Gabu Kulon Desa Suro”.

“Proses pembangunan Sumur Bor telah dilaksanakan dari tanggal 22 Januari 2021 sampai dengan tanggal 13 Februari 2021 dengan kedalaman sumur 70-80 meter, dan penampungan air sebesar 2.000 liter. Kami adakan launching dan peresmian program ini sebagai bentuk publikasi kepada para penerima manfaat yaitu seluruh masyarakat Desa Suro, pemerintah setempat, serta kepada para donatur yang telah menyokong berjalannya program ini,” lanjut Tuti.

Kepala Desa Suro, Wasdi, pada sambutannya menyampaikan, dahulu pada tahun-tahun yang berlalu, masyarakat Desa Suro memang sangatlah kesulitan mendapatkan air bersih. Apalagi saat musim panas. Setiap tahun ia mengajukan proposal untuk pengadaan air bersih ke PDAM.

Di Desa Suro ini, sebagian besar masyarakatnya berpencaharian sebagai petani dan pengrajin bambu tusuk sate. Petani disana dikategorikan sebagai petani gurem atau petani dengan lahan sempit dan petani dengan sistem sewa. Komoditas hasil pertanian Desa Suro yaitu umbi-umbian dan palawija berupa jagung, singkong, ubi jalar dan aneka rembah-rempah. Kondisi ini di dasari oleh kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk ditanami padi. Topografi dari Desa Suro yang merupakan dataran tinggi menyebabkan tidak adanya irigasi untuk pertanian.

"Terima kasih banyak kami sampaikan kepada Dompet Dhuafa dan para donatur yang telah peduli terhadap nasib dan kebutuhan masyarakat wilayah Desa Suro. Kami atas nama pemerintahan desa dan sekaligus mewakili masyarakat Desa Suro merasa sangat senang sekali dengan hadirnya sumur bor yang merupakan program air untuk kehidupan oleh Dompet Dhuafa. Alhamdulillah dengan adanya program program air bersih seperti Dompet Dhuafa ini, kini warga sudah dengan mudah mendapatkan air bersih," ucap Wasdi.

Senada dengan Wasdi pada kesempatan yang sama, Camat Kalibagor Arief E. mengatakan, memang tantangan terbesar bagi masyarakat Desa Suro ini adalah air bersih. Saat musim panas, sudah pasti tidak ada air. Kami segenap mewakili pemerintahan kecamatan, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setiggi-tingginya kepada Dompet Dhuafa yang telah membangun sumur bor untuk warga Desa Suro ini. Karena air adalah sumber kehidupan bagi manusia.

Willys S, mewakili Polsek setempat berpesan kepada selurub masyarakat Desa Suro supaya bersama-sama mampu menjaga dan merawat amanah yang dititipkan oleh donatur ini.

"Saya berharap masyarakat Dusun Gabu dapat memanfaatkan sumur bor ini dengan sebaik-baiknya. Bapak-bapak Ibu-ibu harus bergotong-royong bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas ini. Karena ini adalah sebuah amanah dari teman-teman Dompet Dhuafa dan para donatur," tuturnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)