Dompet Dhuafa Distribusikan Paket Sembako untuk Lansia, Buah Sinergi MayDay dan Kitabisa

BOGOR — Dampak ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19, memantik sejumlah pihak bergerak menggelar berbagai aksi. Tak hanya tenaga medis dan pemerintah yang berjuang, berbagai komunitas pun turut turun tangan. Termasuk salah satunya fans Kpop dengan fanbase bernama MyDay.

Beberapa waktu lalu, para anggota komunitas MyDay beramai-ramai membuka portal donasi melalui platform fundrasing KitaBisa.com. Bantuan kebaikan dari ribuan MyDay ini juga merupakan aksi dalam rangka  6th Anniversary Days. Pada kitabisa.com/thedaycare, hasil penggalangan donasi kemanusiaan ini kemudian disalurkan kepada masyarakat kecil yang mengalami dampak ekonomi akibat covid-19 dalam bentuk paket sembako.

Pada Kamis (23/9/2021), Dompet Dhuafa sebagai mitra penyaluran, mendistribusikan 35 box paket sembako untuk warga-warga dhuafa di Kampung Babakan RW 06, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Warga-warga ini adalah sebagian kecil dari masyarakat dhuafa yang terdampak mewabahnya virus covid19.

“Kamu Nggak Berjuang Sendirian. Semoga Berkenan!”, begitu kartu ucapan beserta paket sembako yang diberikan MyDay kepada para penerima manfaat.

Tarmizi Akbar, tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa mengatakan, di RW 06 Desa Sukajaya menjadi sasaran penerima manfaat karena tempatnya yang lumayan pelosok. Untuk menuju ke tempat ini, jalanan berliku, tanjakan, serta turunan harus dilalui. Di saat pandemi, akses dari kota ke kampung ini pun menjadi semakin sulit.

“Di kampung ini memang warganya kebanyakan dari golongan masyarakat dhuafa. Keseharian mereka bertani dan berdagang. Adanya bantuan sembako ini sangat membuat mereka senang san sangat berarti. Mudah-mudahan keberkahan menyertai para donatur san semakin jaya,” ucap Asep, ketua karagtaruna RW 06 yang membantu proses penyaluran.

Akbar menyebutkan, kali ini yang ditargetkan mendapatkan donasi sembako ini adalah para orang-orang tua yang sudah renta, pengurus masjid dan pengajar ngaji yang tak dibayar.

“Penerima manfaatnya adalah para wanita tua dan janda yang sudah renta, kemudian bapak-bapak lanjut usia yang senantiasa mengabdi di masjid, juga para guru ngaji yang mereka rela tak dibayar untuk santri-santrinya,” jelas Akbar.

Salah satu penerima manfaatnya adalah Ibu Sarmi (80). Ia adalah perempuan renta yang kini hidupnya bergantung pada anaknya, Ani (45). Sedangkan Ani hanyalah seorang buruh tani yang dibayar Rp35.000 setiap kali bekerja.

“Saya mewakili ibu, mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa, MayDay, dan Kitabisa. Kami tentu sangat senang mendapatkan donasi sembako ini. Lumayan buat nambah keperluan dapur,” ucap Ani mewakili ibunya, sebab ibunya tak mampu berbicara dan mendengar dengan jelas. (Dompet Dhuafa / Muthohar)