Dompet Dhuafa Gelar Panen Raya 150 Hektar di Magetan

MAGETAN, JAWA TIMUR — Pada Kamis (17/2/2022) pagi, Dompet Dhuafa melangsungkan Panen Raya di Desa Krajan RT 03/RW 01, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Panen Raya yang merupakan Program Ketahanan Pangan DD Farm tersebut, dilakukan bersama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sejahtera di lahan pertanian seluas 150 hektar.

Ketua Gapoktan Sejahtera, Samsuri, menyampaikan, Gapoktan Sejahtera yang merupakan para penerima manfaat binaan Dompet Dhuafa, tergabung dari 10 kelompok tani yang melibatkan 200 petani per-kelompoknya. Bersamaan dengan pemberdayaan bersama Dompet Dhuafa ini, para petani di Krajan sedang melakukan transisi dari pengolahan kimia yang beralih ke organik.

“Dengan pupuk organik yang terjaga mutu dan kualitasnya, diharapkan selain hasilnya sehat, juga kesejahteraan meningkat. Dalam setahun bisa 2 kali panen, per-hektar bisa menghasilkan 5 hingga 6 ton. Selain itu, disini juga berpotensi hasil tanam jagung dan kacang tanah. Pun pengembangan perikanan serta UMKM,” ungkap Samsuri.

“Hadirnya Dompet Dhuafa juga, ini merupakan terobosan baru, sebuah harapan yang bisa membawa peningkatan kesejahteraan pertanian Krajan khususnya. Alhamdulillah, terima kasih Dompet Dhuafa yang mempercayai kami untuk bersinergi dalam budidaya pertanian. Dan juga kami dipercaya untuk menjadi plasma peternakan domba sebanyak 350 ekor,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Bambang Suherman sebagai Direktur Komunikasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, menyampaikan, Dompet Dhuafa berusaha untuk hadir, mencoba mengisi kekosongan permasalahan yang selama ini diderita oleh petani. Langkah-langkah ini sekaligus menjadi Closed Loop untuk internal kebutuhan pasar dan mampu memutus rantai pemasok produk pertanian ke masyarakat.

“Kami menyadari betul, bahwa seharusnya yang paling sejahtera di Indonesia itu adalah para petani. Karena petani lah yang berjuang untuk memastikan kita semua ini punya pasokan pangan, namun nyatanya tidak sepenuhnya demikian. Maka Dompet Dhuafa mengangkat isu ini dan memperkuat kolaborasinya. Jika petani sudah berjuang, harus ada yang menemani perjuangannya,” ungkap Bambang.

“Hari ini kita hadir bersama-sama dalam tujuan yang produktif, mengingatkan dan menguatkan kembali kekayaan dan sebenarnya kekuatan indonesia, yaitu agraria, pertanian. Kami pun senang sekali di Magetan ini menjadi model keberhasilan program pertanian yang mampu diduplikasi banyak pihak. Ini contoh keberhasilan kolaborasi Dompet Dhuafa dengan Gapoktan, kita upayakan agar kebaikan yang ada disini bisa kita duplikasi dan replikasi ke tempat yang lain,” pungkasnya.

Ya, melalui DD Farm, Dompet Dhuafa terus berupaya menyediakan pasokan ketahanan pangan masyarakat berbasis pertanian. Program ini meliputi pemberdayaan petani, dengan target memberdayakan 1.000 hektar sawah di seluruh Indonesia. Pasalnya juga, selama pandemi Covid-19, bahan pangan menjadi kebutuhan utama yang harus terpenuhi.

Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto S.H., M.Si, turut menyampaikan rasa terima kasih atas inovasi program Dompet Dhuafa, ditambah dengan pengawalan-pengawalan program oleh berbagai mitra dengan multi aksi, agar menjadi model ditempat lain yang berdampak luas bagi masyarakat Magetan dan sekitarnya. Semoga pertanian Magetan jadi contoh bagi banyak pihak nantinya.

”Ya, apa yang disampaikan Mas Bambang juga menyentuh dan membuka pikiran kami. Ini mendorong lahirnya close loop program bagi internal Magetan seperti pondok pesantren, rumah sakit, yang dikelola pemda, dan lain-lain. Rencana pengembangan pertanian bagi anak-anak muda Magetan untuk mendorong lahirnya produk-produk pangan dari hulu yang sehat tapi juga menyejahterakan petani. Pemda Magetan perlu mengawal atas kolaborasi ini untuk memberikan kebaikan-kebaikan di Magetan,” sebutnya.

Kepala Bagian Evaluasi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Batara Siagian, mengatakan, ”Kolaborasi program terus didorong untuk lebih variatif dan punya daya saing. Ada 3 hal strategis yang dapat mendorong korporasi pertanian, yakni inovasi sesuai kearifan lokal dan optimalisasi teknologi, kemudian produktivitas produk, dan membangun jaringan pemasaran (internal dan eksternal). Diharapkan beras dari program ini dibuatkan merk produk Magetan. Ditjen tanaman pangan mendukung langkah-langkah kolaborasi pertanian seperti ini”.

Dalam Panen Raya tersebut, turut hadir, Kholid Abdillah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, warga Desa Krajan, serta para stakeholder kemitraan pertanian lainnya. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)