Dompet Dhuafa Gulirkan Sembako Bagi Para Pejuang Keluarga

SIARAN PERS, TANGERANG — Wabah virus corona (covid 19) yang semakin masif penyebarannya di wilayah Indonesia. Khususnya di kota-kota besar yang jumlah penduduknya sangat padat dan pergerakkan aktivitas warganya tinggi. Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan grafik jumlah masyarakat yang positif terpapar virus corona (codiv 19) kian naik setiap harinya.

Berbagai upaya pemerintah lakukan seperti memberikan himbauan untuk melakukan social distancing dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebagai cara untuk meminimalisir penyebarannya.

Keberadan wabah tersebut tentunya sangat berimbas pada roda perekonomian masyarakat secara umum. Masyarakat kelas sosial ekonomi menengah ke bawah, sangat merasakan dampaknya. Di mana kebanyakan dari mereka bekerja di sektor non formal seperti menjadi buruh, driver ojek online dan berdagang dengan mengandalkan upah harian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ketidak stabilan perekonomian dalam negeri membuat pemerintah harus membuat berbagi kebijakan, insentif dan stimulan ekonomi guna bangkit dari keterpurukan. 

Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam berupaya membantu program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dengan memberikan bantuan sembako bagi para pejuang keluarga. Termasuk juga keluarga difabel pra sejahtera yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Program tersebut bergulir sejak Jumat 27 Maret 2020 hingga sekarang.

Mustaki, selaku penangung jawab program mengungkapan, "Program yang kami lakukaan saat ini bertujuan bisa meringankan beban ekonomi kaum dhuafa. Karena di saat ini, mereka mengalami ketidakberdayaan pada aspek pemenuhan kebutuhan sehari-hari".

Kemudian Mustaki menambahkan, Dompet Dhuafa tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan moril dan materi dari para donatur dan relawan yang berjibaku turun langsung kelapangan. Mengingat, dalam hal kebaikan perlu bergerak bersama-sama.

Hal senada juga disampaikan oleh Iip Marzuki (45), seorang difabel tuna daksa yang berprofesi sebagai tukang reparasi sepeda. Profesinya sudah 5 tahun ia jalani. Semenjak pemberitaan merebaknya wadah corona. Bengkel miliknya sepi pengunjung.

Ia menuturkan "Program tersebut sangat bagus dan membantu keluarga kami. Karena saya hanya mengandalkan pendapatan harian dari bengkel dan warung kecil yang dikelola istri". 

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada donatur Dompet Dhuafa dan ia memanjatkan doa, semoga donatur, serta tim Dompet Dhuafa bisa terus istiqamah bisa membantu masyarakat seperti dirinya. (Dompet Dhuafa/LPM)