JakHumFest 2020: Gaung Kepedulian Navicula Di Sound of Humanity Dompet Dhuafa

SIARAN PERS, JAKARTA — "Tak akan ada Ibu Bumi kedua, jika Ibu Bumi telah tiada. Ku jaga dia, ku jaga selamanya. Karena ku tahu ia pun jaga kita".

Sepenggal lirik lagu dari Navicula yang berjudul 'Ibu', merupakan urutan lagu ke-lima yang dimainkan grup band asal Bali tersebut di gelaran Jakarta Humanity Festival (JakHumFest) 2020, pada Minggu (26/1/2020) malam. Distorsi khas warna musik Grunge dengan teriakkan kepedulian sang vokalis, Gede Robi Supriyanto, menyuarakan ikrar menjaga Ibu Pertiwi (alam Bumi) seisinya.

Bertempat di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Navicula 'membakar' panggung Sound of Humanity, sekaligus menutup keriaan JakHumFest 2020. Navicula membawakan 12 lagu, di buka dengan 'Nusa Khatulistiwa', yang di sambung dengan 'Biarlah Malaikat'.

Semangat semakin membara ketika 'Aku Bukan Mesin', 'Ibu', 'Busur Hujan', dan 'Kali Mati' di nyanyikan. Berlatar visual collectives berupa video peristiwa bencana juga kebakaran hutan dan aksi relawan Dompet Dhuafa pada tayangan big screen di panggung.

"Juga untuk Sulawesi, karena dari sanalah semua berasal dan menjadi alasan kami bermusik malam ini," aku Robi, sang vokalis Navicula, di sela penampilannya.

Ya, musik adalah bahasa universal. Menyuarakan pesan dan semangat lewat lagu yang dinyanyikan bersama. Menggaungkan pesan gerakan-gerakan perubahan. Dalam rangkaian acara Sound of Humanity di Jakarta Humanity Festival 2020 tersebut, Dompet Dhuafa menyerahkan simbolis ucapan terima kasih pada donatur yang telah berpartisipasi pada program 1.000 Rumah untuk Palu yang diwakilkan oleh Navicula.

Malam itu, Dian Mulyadi selaku General Manager Corporate Communication Dompet Dhuafa, mengatakan, "Sinergi program Humanesia, 1.000 Rumah Untuk Palu, terinisiasi sejak Desember 2019. Kini, jumlah donasi tersebut tengah mencapai Rp 143.040.648,-, diharap akan terus bertambah dan bermanfaat".

Navicula tergerak bersinergi dengan Dompet Dhuafa membangun hunian tetap untuk masyarakat korban gempa, tsunami, dan likuifaksi yang ada di Sulawesi Tengah, melalui program membangun 1.000 Rumah Untuk Palu. Karena sudah lebih dari setahun, bencana alam gempa, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Tapi masih banyak masyarakat Palu terdampak bencana yang tinggal di hunian sementara.

"Sangat senang sekali, bahwa melalui musik kami bisa menjadi jembatan untuk membantu program kemanusiaan dan saudara-saudara yang lain. Butuh sinergi dan keterlibatan banyak pihak, waktu, juga biaya yang tidak sedikit untuk mewujudkan itu semua. Kami juga masih terus menunggu dukungan teman-teman untuk mewujudkan inisiatif kami bersama kawan-kawan dari Dompet Dhuafa," aku Robi Navicula.

Kemudian deretan lagu 'Serahkan Dirimu Pada Cinta', 'Mafia Hukum', kembali membius masa JakHumFest. Sebelum akhirnya 'Bali Berani Berhenti', 'Televish*t', serta 'Metropolutan', menutup suara kemanusiaan malam itu. Sebelum Navicula, Chikita Fawzi mengawali suara kemanusiaan dengan 'Belukar Dunia' yang hits, juga ada V1MAST yang menginspirasi dengan 'Membaca Pertanda'. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)