Gawai Untuk Yatim/Piatu Korban C-19

BEKASI, JAWA BARAT — Sedih, mungkin hanya kata itu yang bisa terucap dari mulut Azzam saat ditanyakan perihal kondisinya setelah ibunya pergi menemui Sang Khalik. Ibunya, almarhumah Hj. Siti Muniroh adalah seorang Kepala Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, sejak masih berstatus pegawai honorer almarhumah sudah mengabdi disana hingga akhir hayatnya.

Covid-19 begitu tega memisahkan kehangatan antara seorang anak dan ibunya, Azzam yang baru lulus sekolah dasar masih butuh banyak perhatian dan kasih sayang terpaksa harus belajar lebih mandiri. Pada Desember tahun 2020 mungkin adalah hari-hari berat untuk Azzam, disaat mereka sekeluarga harus menjalani isolasi karena terpapar Covid-19 ibunya tidak mampu bertahan melawan virus yang masuk kedalam tubuhnya.

Sang suami, Mahmuddin (44) sekarang harus berjuang membesarkan keempat orang anaknya yang masih sekolah termasuk Azzam. Profesinya sebagai guru matematika di SMPN 4 Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dilakoninya sambil mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan membersihkan rumah.

“Mau bagaimana pun kiita harus sadari, jangankan musibah berat seperti ini, bahkan lepasnya daun dari dahannya merupakan rencana Allah SWT, itu lah yang harus kami sekeluarga terima. Lama kelamaan alhamdulillah kita semua bisa terima, apa gunanya kita terus memikirkan kesedihan itu hanya akan memberatkan almarhumah karena yang dia butuhkan saat ini adalah doa,” ucap Mahmuddi sambil menahan raut kesedihan diwajahnya.

Almarhumah gugur dalam tugas sebagai seorang pahlawan kemanusiaan saat berperang digaris terdepan melawan pandemi Covid-19. Oleh karena itu Yuzu berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa ingin memberikan apresiasi terhadap perjuangan almarhumah semasa hidup dengan memberikan bantuan gawai untuk pendidikan kepada Azzam. Mengangkat tajuk Donasi #YuzuBikinLebih, Yuzu dan Dompet Dhuafa memberikan bantuan kepada anak-anak yatim/piatu korban Covid-19 seperti Azzam pada Rabu (11/5/2021).

Tidak hanya Azzam, akan tetapi kegiatan serupa serentak dilakukan dibeberapa daerah di Jabodetabek dan beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa. Bantuan gawai ini diharapkan dapat membantu para yatim/piatu korban Covid-19 untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh yang diterapkan di sekolah, selain itu diharapkan bantuan ini dapat mengembalikan senyum mereka dalam kegiatan sehari-hari.

“Alhamdulillah banyak kepedulian yang datang dari berbagai pihak, semoga kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Allah SWT berlipat-lipat ganda. Azzam pun senang mendapatkan bantuan gawai ini dan berterimakasih kepada seluruh pihak terkait,” pungkas Mahmuddin diakhir perbincangan.

Dompet Dhuafa akan terus menggalakkan kegiatan-kegiatan serupa dan membuka pintu selebar-lebarnya untuk melakukan kolaborasi dengan pihak manapun yang ingin berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Sebagai lembaga yang menghubungkan antara muzakki dan mustahik, Dompet Dhuafa akan terus berkomitmen menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya. (Domept Dhuafa / Arlen)