Gebyar 10 Muharram, Dompet Dhuafa dan Ponpes An-Nur Gelar Khitan Massal untuk Anak-anak Yatim

BOGOR — Pada tahun Hijriyah di bulan Muharram, terdapat hari istimewa yang memuliakan anak-anak yatim di seluruh dunia. Yaitu pada tanggal 10 Muharram yang biasa dikenal dengan Hari Raya atau Lebaran Anak Yatim.

Bertepatan pada Kamis (19/8/2021), atau 10 Muharram 1443 Hijriyah kali ini, Dompet Dhuafa melalui LPM (Lembaga Pelayan Masyarakat) bersama Pondok Pesantren An-nur menggelar acara khitan massal bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Acara tersebut berlangsung di gedung sekolah Ponpes An-nur Desa Babakan, Ciseeng, Bogor. Sebanyak 41 anak dari warga Desa Babakan, Desa Ciseeng, Desa Kutatmutu, Desa Kuripan dan Desa Jampang telah menjadi penerima manfaat acara ini.

Feri Firdaus selaku Ketua Panitia acara khitan massal ini mengatakan, momen lebaran anak yatim 10 Muharram ini menjadi momen yang tepat untuk berbagi dan melakukan aksi kebaikan yaitu berupa khitanan massal. Hal tersebut sebagai wujud upaya menjalankan syariat Islam bagi kaum laki-laki yaitu khitan.

“Dalam rangka memeringati 10 Muharram, Pesantren An-nur dan Dompet Dhuafa mengadakan acara khitanan massal untuk anak-anak yatim dan dhuafa di kawasan Kecamatan Ciseeng dan sekitarnya. Harapan kami pada kegiatan kali ini selain untuk berbagi kepada sesama, yaitu sebagai wujud ikhtiar kami untuk melaksanakan syariat islam untuk setiap muslim laki-laki yaitu melaksanakan khitan,” terangnya.

Senada dengan itu, penanggung jawab acara khitan dari tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Lini Gumilah menyampaikan, acara khitanan massal untuk anak-anak yatim ini menjadi bentuk kepedulian Dompet Dhuafa dan masyarakat terhadap anak-anak yatim. Kepada para wali anak, Lini menerangkan bahwa pada prosesi khitan ini, LKC Dompet Dhuafa menggunakan metode menggunakan electric cauter atau yang biasa dibilang laser. Untuk paska khitan, tim LKC menghimbau untuk tidak terkena basah pada luka selama 4-5 hari. Juga untuk selalu dibersihkan setiap setelah buang air kecil.

Salah satu ibu penerima manfaat, Iis Bahliha, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan khitan massal ini. Menurutnya dengan adanya kegiatan ini, ia merasa terbantu mengurangi pengeluaran untuk biaya khitan. Terhadap anaknya, Alif Ramadhan Irawan (3), Iis memanjatkan doa kepada Allah agar setelah dijalankannya syariat khitan ini, kelak Alif menjadi giat menuntut ilmu baik agama maupun sains, sehingga dewasanya Alif akan menjadi seorang muslim yang bermanfaat mengabdi kepada agama, masyarakat, dan bangsa.

“Sejak umur 5 bulan Alif ditinggal oleh ayahnya. Mudah-mudahan dengan dikhitannya Alif, kelak ia dapat meneruskan kegigihan ayahnya untuk berjuang menjadi pahlawan bagi keluarga dan agama,” ucapnya.

Di akhir acara, Feri menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur serta seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap kegiatan-kegiatan kebaikan seperti ini dapat terlaksana lagi dengan jangkauan yang lebih luas.

“Semoga ini menjadi amal saleh dan kebaikan untuk para donatur dan seluruh pihak yang terlibat. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur, Yayasan Zahratul Ilmi, panitia, juga para relawan yang membantu bekerjasama untuk acara ini, sehingga seluruh apa yang dikerjakan baik yang berbentuk tenaga maupun dana menjadi catatan ibadah,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)