Gelaran IMSA ke-21, Semangat Filantropi Ala Muslim Indonesia Di Negeri Paman Sam

ILLIONIS, AS – Untuk kali ke-21, Indonesian Muslim Society in America (IMSA) mengadakan pertemuan tahunan atau muktamar. Momen bertemunya ribuan muslim Indonesia yang berdiaspora ke Negeri Paman Sam tersebut, diselimuti dengan semangat filatropi yang kuat. Muktamar ke-21 IMSA berlangsung selama enam hari dari tanggal 24-29 Desember 2019. Tahun ini, Illionis menjadi tuan rumah berkumpulnya diaspora muslim Indonesia di Amerika tersebut. Mengambil tema ‘Hijrah’, pada gelaran ke-21 tersebut, diharapakan akan ada inovasi yang dilakukan IMSA untuk merespon perubahan zaman yang lebih dinamis, terutama di Amerika Serikat.

“Kita mulai berkolaborasi dengan organisasi Muslim yang ada di Amerika, bergabung dengan yang lebih besar, mulai ikut program kepemudaan mereka. Menyadur modul-modul program yang baik dan atraktif, serta dicampur dengan program kekinian,” jelas Syafrin Setiawan Murdas, selaku Presiden IMSA, seperti dikutip VOA.

Semangat filantropi juga hadir dari sudut booth Dompet Dhuafa yang yang ikut meramaikan gelaran IMSA ke-21. Banyak diantara peserta yang ingin tahu mengenai perkembangan lembaga filantropi Islam di Indonesia tersebut. Berbagai program Dompet Dhuafa USA Inc. yang direalisasikan di Indonesia seperti program orang tua asuh, penyaluran zakat dan kurban, serta lainnya menarik minat para donator diaspora Indonesia di Amerika. Selain itu, program-program di negara lain seperti Dapur Umum di Jalur Gaza, Palestina, dan program yang direalisasikan di Amerika Serikat sendiri, menambah semangat para peserta untuk berdonasi, baik untuk Indonesia, maupun penerima manfaat di negara lain yang membutuhkan.

“Banyak peserta yang datang ke stan kita dan senang karena ada lembaga yang bisa menyalurkan donasi mereka tidak hanya ke Tanah Air. Tetapi juga ke negara lain yang membutuhkan. Kemudian direalisasikan dengan berbagai program di Amerika Serikat sendiri,” ujar Irwan Saputra, selaku Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa USA Inc.

Terlebih, keberadaan Dompet Dhuafa USA Inc. sebagai satu-satunya lembaga amil zakat asal Indonesia yang telah memiliki badan hukum organisasi non-profit resmi di Amerika Serikat, atau 501(C)(3) menjadi kelebihan tersendiri bagi para donator. Artinya, donasi yang dilakukan oleh para donator dengan tujuan apapun, akan mendapatkan tax-deductible receipt atau resi yang dapat digunakan untuk pengurangan pajak. Hal tersebut sangat substantif bagi masyarakat yang tinggal di Amerika Serikat yang pada umumnya taat dalam laporan dan pembayaran pajak tahunan.

“Selain untuk beramal, masyarakat juga peduli dengan tax-deductible receipt. Karena mereka di sini adalah warga yang taat dalam membayar pajak. Semoga Dompet Dhuafa USA dapat menjadi badan pengelola donasi yang amanah dan bermanfaat bagi para donor, serta penerima manfaat,” pungkas Irwan.

Nilai-nilai filantropi juga hadir dalam bentuk kepanitiaan yang didominasi oleh para relawan. Dari tahun ke tahun, gelaran ISMA selalu digerakkan relawan yang menyisihkan waktunya untuk membantu menyiapkan acara. Seperti penyediaan ribuan porsi makanan halal selama enam hari bergantian dimasak oleh para relawan. (Dompet Dhuafa/Zul/DD USA)