Gerakan Budidaya Kolam Buatan (Budi Kolbu), Aksi Peduli Dampak Corona Dompet Dhuafa Jawa Timur

SIARAN PERS, JAWA TIMUR — Pandemi belum usai, bahkan angka kasus positif terus bertambah. Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua jumlah pasien Covid-19 tertinggi setelah DKI Jakarta. Bukan hanya jumlah positif Covid-19 yang meningkat, dampak yang terasak pada masyarakat juga semakin terasa berat. Corona membawa dampak multi lintas pada seluruh aspek kehidupan umat manusia tanpa memandang status gender, usia, kewarganegaraan, kebangsaan, keyakinan dan ideologi.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan akan terjadi pertumbuhan tingkat kemiskinan menjadi 10,63 persen akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Dengan demikian, total penduduk miskin terproyeksi bakal meningkat dari 24,79 juta orang menjadi 28,7 juta orang.

Sebagai wujud nyata kontribusi meringankan beban masyarakat terdampak, Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk ikut dalam gerakan Aksi Peduli Dampak Corona (APDC).

"Gerakan Aksi Peduli Dampak Corona kami harap menjadi program multiguna. Mustahik dilibatkan untuk produktif, bisa memiliki ketahanan pangan skala keluarga, bantuan usaha mikro untuk masyarakat kurang mampu secara perorangan sehingga masyarakat kurang mampu bukan hanya menerima melainkan ikut produktif bekerja sebelum menikmati hasilnya,” seru Kholid Abdillah, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa TImur

“Aksi Peduli Dampak Corona terinisiasi oleh wartawan senior sekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa, Bapak Parni Hadi. Program ini juga merupakan bukti nyata pengamalan Pancasila untuk cinta sesama,” ujarnya lagi.

Senada dengan Kholid, Fadli selaku Manager Fundrising Dompet Dhuafa Jawa Timur, mengatakan, Tentu saja, APDC ini membutuhkan bantuan serta dukungan dari masyarakat dan semua pemangku kebijakan agar menghasilkan solusi yang holistik, terintegrasi, dan komprehensif.

"Butuh banyak pihak yang terlibat agar banyak donasi terkumpul, sehingga banyak masyarakat kurang mampu yang bisa terlibat dalam program ini", ungkap Fadli.

Adapun program-program yang akan bergulir, fokus pada ketahanan pangan dan ekonomi dengan konsep padat karya multiguna. Untuk tahap awal, akan bergulir program perikanan nila, domba/kambing, perkebunan, bantuan modal UMKM dan bantuan pangan untuk kelompok rentan atau disabilitas di kawasan Bumi Maringi Peni (BMP) Pujon, kab. Malang.

Nurul, salah seorang penerima manfaat program ini merasa sangat senang dan bersyukur. Ia mengakui, "Saya dulu bekerja menjaga villa, semenjak pandemi saya dirumahkan. Saya buka warung kelontong. Bantuan ini seperti hujan yang turun di musim kemarau, sangat saya tunggu. Terima kasih semua donatur Dompet Dhuafa”. (Dompet Dhuafa / Foto: DD Jatim / Penulis: DD Jatim / Editor: Dhika Prabowo)