Harapan dari Kampung Halimun

CIANJUR, JAWA BARAT — Program pembangunan infrastruktur yang beberapa tahun lalu sering digalakkan belum sepenuhnya terwujud. Jalan yang masih belum teraspal masih bisa kita jumpai di beberapa daerah yang tak jauh dari Jakarta.

Salah satunya di Kampung Halimun, Desa Mekar Jaya, Cianjur, Jawa Barat. Berjarak hanya 3 jam perjalanan dari Jakarta bukan berarti pembangunan jalan mendekati kata layak, minim penerangan dan bebatuan besar menjadi santapan masyarakat setiap harinya untuk beraktivitas.

Kampung yang terletak di antara Gunung Ronggeng dan Gunung Halimun itu pertama kali dibuka untuk pemukiman pada tahun 1987 oleh sebuah perusahaan, kemudian pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Agraria, Kampung Halimun dibebaskan dari perusahaaan.

Baca Juga: http://dompetdhuafa.org/id/berita/detail/Grebek-Kampung-Ramadan-Meriahkan-Pelosok-Halimun

Selama kurun waktu 34 tahun masyarakat Kampung Halimun telah mengupayakan pembangunan jalan kepada pemerintah setempat tapi sampai saat ini  belum membuahkan hasil.

“Permasalahan medan jalan itu yang paling sulit dihadapi disini. Terakhir tahun 2012 kami mengajukan pembangunan jalan kepada pemerintah setempat salah satunya pemerintah desa tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dibangunnya jalan yang layak,” ucap Itang saat ditemui oleh tim Dompet Dhuafa.

Warga di Kampung Halimun tidak hanya menempuh jalur administratif agar jalan dikampung mereka dapat dibangun, mereka berusaha menarik perhatian wisatawan dengan membuka beberapa objek wisata yang dapat dinikmati secara umum. Warga berharap dengan adanya objek wisata dapat menarik perhatian pemerintah setempat untuk membangun infrastruktur.

Ada empat gunung yang dapat diakses melalui Kampung Halimun ini, warga sengaja memuka jalur ini agar pendaki semakin ramai datang ke Kampung mereka. Gunung Jampang, Gunung Paniisan, Gunung Pasir Rongeng, dan Gunung Halimun menjadi objek wisata andalan warga Kampung Halimun.

Kampung Halimun hanya sebagian kecil dari permasalahan infrastruktur yang ada di Indonesia, bahkan beberapa daerah belum terekspos oleh masyarakat perkotaan. Jalan adalah aset vital yang dapat meningkatkan perekonomian warga dan keperluan lainnya, jika jalan sulit diakses jelas perekonomian masyarakat akan menurun.

Akan tetapi dari warga Kampung Halimun kita belajar untuk tidak berpangku tangan dan pasrah dengan keadaan, mereka terus berusaha melakukan apapun yang mereka bisa termasuk membangun tempat wisata untuk menarik perhatian pemerintah setempat.

“Tidak tahu, mungkin kedepannya pembangunan jalan disini bisa terlaksana. Dengan adanya wisata Gunung Rongen dan lainnya, mudah-mudahan dapat menarik perhatian pemerintah untuk membangun jalan,” lanjut Itang diakhir perbincangan.

Pada Jum’at (23/4/2021), Dompet Dhuafa menggelar kegiatan Grebek Kampung Ramadan, merupakan salah satu program rutin yang diadakan saat bulan Ramadan datang. Kali ini di Kampung Halimun, Desa Mekar Jaya, Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat, menjadi tujuan tim Dompet Dhuafa untuk menyambangi warga sekaligus penerima manfaatnya.

“Grebek Kampung merupakan bentuk kegiatan di suatu wilayah pelosok dengan variasi rangkaian program yang kita gelar di dalamnya seperti Pesantren Kilat, Dongeng Ceria, Buka Bersama, Pembagian Sembako dan aktivitas lainnya. Grebek Kampung Ramadan sudah berjalan sejak Jum’at (23/4/2021) kemarin. Sahur Bersama dan Pesantren Kilat sebagai awalan acara dan hari ini dilanjutkan dengan pembagian  zakat fitrah sebanyak 160 paket,” lanjut Mustaki, Tim Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa / Arlen)