Jamban Sehat Komunal: LKC Bangun Sarana Sanitasi Layak

SIARAN PERS, BANYUMAS, JAWA TENGAH — Pasangan suami-istri Jasman (55) dan Wartinah (49) merupakan warga asal Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Sehari-hari mereka tinggal satu atap dengan ketiga anaknya dan menantu beserta cucu. Keseluruhan dalam satu rumah ada 11 jiwa yang tinggal di sana. Mereka semua hidup di bawah garis kemiskinan.

"Sempat ada beberapa yang survei lokasi ini dan ingin merealisasikan toilet yang lebih baik. Tapi belum ada kelanjutannya selepas itu," ungkap Jasman (Selasa, 14/7/2020).

Sanitasi yang buruk dapat mengakibatkan banyak penyakit, seperti diare, typus, dan lainnya. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 827 ribu orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah, meninggal setiap tahunnya karena air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak memadai. Angka ini mewakili sekitar 60 persen dari total kematian akibat diare.

Desa Karangcegak, Kab. Banyumas, angka capaian bebas buang air besar sembarangan (BABS) hanya sekitar 53,1% (diolah dari data Puskesmas Tahun 2019). Salah satunya adalah keluarga Jasman. Tinggal dengan belasan anggota keluarga dengan sanitasi yang tidak layak dan sehat.

Sanitasi juga merupakan tujuan nomor 6 (enam) pada era Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu untuk memastikan akses universal air bersih dan sanitasi bagi masyarakat. Perwujudan upaya tersebut dilaksanakan melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program STBM terdiri dari 5 pilar yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan makanan dan minuman, pengamanan sampah serta pengamanan limbah cair rumah tangga.

Dari kelima pilar tersebut, pilar pertama yaitu Stop BABS merupakan pilar utama yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, karena masalah tersebut menyangkut masalah kesehatan lingkungan yang akan berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat dan juga lingkungan.

Melalui program "Sedekah Jamban Sehat Komunal", Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto Dompet Dhuafa Jateng terus mengupayakan bantuan jamban komunal bagi kelompok masyarakat dengan sanitasi buruk.

"Target kita membangun jamban sehat bagi 500 kk, dan septictank komunal bagi 500KK, serta revitalisasi tatakelola bank sampah," jelas Titi Ngudiati selaku Direktur LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah (Selasa, 14/7/2020).

Hingga kini jumlah jamban yang sudah direalisasi ada sebanyak untuk 50 KK dan satu septictank komunal untuk 60 KK. Titik persebarannya meliputi wilayah Karesidenan Banyumas yakni  Kab. Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Cilacap. Pun Dompet Dhuafa membutuhkan banyak sinergi dari berbagai pihak untuk membantu ribuan keluarga agar memiliki jamban sehat. (Dompet Dhuafa/Jawa Tengah/Fajar)