Kado Pangan dari Pekerja Migran Indonesia Di Hong Kong

SIARAN PERS, SURABAYA — Di usianya yang tak lagi muda, Sueb (55), sehari-hari berprofesi sebagai kuli angkut barang di Pasar Keputran, Surabaya. Selama pandemi Corona (Covid-19) melanda, hampir tidak ada pemasukan karena pasar tak lagi seramai biasanya.

Menjadi kuli angkut dan bongkar muat adalah satu-satunya andalan Sueb untuk tetap mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Ia hanya bergantung pada keramaian pasar, dimana beliau mendapatkan upah setelah mengangkut sayur dan belanjaan.

"Gusti Allah mboten sare mas. Allah sareng tiang-tiang sing purun celak kaleh Allah (Allah tidak tidur. Allah bersama orang-orang yang mau dekat dengan-Nya)," aku Sueb.

Sueb berprinsip selagi ia masih dapat diberi kesempatan oleh Allah untuk mencari rezeki, ia akan tetap mencarinya. Begitu pula dengan para pekerja tangguh yang lain, tetap bekerja di tengah pandemi, isu kesehatan yang berdampak pada isu sosial.

"Saat tim Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur memberikan bantuan Kado Pangan berisi paket sembako, Sueb sangat terharu dan senang. Di tengah kecilnya pemasukan, beliau tetap optimis," jelas Kholid Abdillah, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur.

Ia juga mengungkapkan, "Paket sembako ini juga merupakan amanah dari PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Hongkong, yang disalurkan melalui Dompet Dhuafa Cabang Hong Kong. Terima kasih kebaikannya, masih banyak saudara dan kawan kita yang terdampak dengan pandemi ini. Semoga banyak kebaikan tergerak". (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)