Karya Tanda Cinta Siswa SDIF Al Fikri untuk Palestina

DEPOK, JAWA BARAT — Pagi itu, Senin (24/5/2021), anak-anak murid Sekolah Dasar Islam Fitrah (SDIF) Al Fikri Depok tengah berbaris rapih di halaman sekolah sambil memegang sebuah celengan kaleng hias di tangannya masing-masing. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, siswa kelas 1 s/d 6 itu turut menyerukan aksi ‘We Stand for Palestine’ sambil foto bersama maskot ikonik Dompet Dhuafa, Bang Shiddiq.

Ya, celengan hias itu berisikan uang yang mereka sisihkan selama bulan Ramadan 1442 H. Mereka juga menambahkan hiasan pada celengan tersebut dengan gambar, pesan, maupun kerajinan tangan, agar tampilannya menarik dan syarat makna. Untuk kemudian mereka donasikan melalui Dompet Dhuafa.

“Aku lupa sisihkan berapa di celengan itu, seingat ku Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah),” sebut Laika, siswi kelas 5 SDIF Al Fikri. Kepolosan anak usia 11 tahun itu pun tak menutup ketulusannya. Ia ungkapkan bahwa kesedihan yang merundung anak-anak Palestina, juga dalam keadaan sulit menjalankan ibadah.

“Palestina sedang dijajah, kasihan mereka mungkin tidak bisa sholat sekarang,” imbuhnya.

“Karena Palestina sedang di bom,” sahut Atira, siswi kelas 1 SDIF Al Fikri.

Nury Fibriany S.P. selaku Kepala Sekolah SDIF Al Fikri, mengungkapkan, bahwa di antara visi/misi SDIF Al Fikri yaitu berpijak pada kurikulum nasional yang dipadukan dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Belajar, bersosialisasi, dan berkreasi dengan taqwa. Pun menjadikan semua kegiatan sehari-hari di sekolah bernilai ibadah.

“Kompetensi yang dibalut dengan karakter Islami mencetak anak tidak hanya cerdas, namun juga disegani karena kemuliaan akhlaknya. Melatih menghadirkan empati mereka dan peduli sesama dengan kebaikan, melalui bersedekah. Sebelum isu Palestina, para siswa juga berdonasi untuk penyintas bencana alam di NTT,” ungkap Nury.

Ia juga mengakui, proses donasi yang dilakukan para siswanya sejak Ramadan tersebut, terbiasa diawali dengan program edukasi. Ada yang berupa kegiatan Dongeng Ceria di kelas dengan materi kemanusiaan termasuk bencana alam. Sehingga, menjadikan juga salah satu bentuk rasa syukur dari SDIF Al Fikri Depok yang memantik energi positif untuk membentang kebaikan siswa-siswinya.

“Sinergi SDIF Al Fikri dengan Dompet Dhuafa sudah terjalin kurang lebih sejak tahun 2017. Sejak itu juga, Dompet Dhuafa menghadirkan sinergi program kepada kami sehingga kami lihat hal ini berkaitan dengan karakter positif pada siswa yaitu kepedulian dan saling berbagi. Tiap donasi kami para guru tidak mentarget nominal, namun untuk isu Palestina ini, ada yang donasi paling besar satu juta rupiah per-anak,” lanjut Nury.

Palestina masih terancam. Ratusan jiwa mati syahid, termasuk anak-anak, lansia, dan wanita. Tragedi kemanusiaan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia, dan keberlangsungan pada kehidupan bernegara. Masyarakat Indonesia pun tergerak menggulirkan kebaikan untuk berbagai ikhtiar bantuan dalam bentuk apapun. Ragam alasan telah menggerakkan empati kemanusiaan  di hati umat manusia.

“Selain anak-anak murid, para guru SDIF Al Fikri juga ikut menyerahkan donasi melalui media celengan hias itu kepada Dompet Dhuafa. Meskipun total donasi belum terkumpul semua, namun diperkirakan donasi seluruhnya mencapai sekitar Rp50juta (lima puluh juta rupiah). Terhitung hasil donasi cash sementara siang itu dari celengan telah mencapai Rp21.142.400,- (dua puluh satu juta seratus empat puluh dua empat ratus rupiah). Selebihnya donasi siswa melalui cashless/transfer, dan masih terus berjalan hingga waktu sore,” sebut Yudha Andila, Manager Retail REMO Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)