Keluarga Islam Bertambah dengan Kehadiran Akiya Bessho

TANGERANG SELATAN — Akiya Bessho, lelaki kelahiran tahun 1992 asal Saitama, Jepang, baru saja mengucapkan kalimat Syahadat di Wisma Muallaf Dompet Dhuafa, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (16/1/2020).

Awal Akiya memutuskan untuk beralih dan memeluk agama Islam kala itu ketika ia bertemu dengan salah seorang perempuan yang hendak ia pinang. Sebelumnya ia penganut kepercayaan Agnostik Teisme yakni meyakini adanya Tuhan, tapi mengaku tidak mengetahui konsep keberadaan Tuhan.

"Alhamdulillah bertambah lagi saudara seiman kita hari ini. Mohon doa dan dukungannya," jelas Ustaz M. Aris Alwi, Kordinator Pesantren Muallaf Indonesia (PMI) Dompet Dhuafa.

Akiya sudah 6 (enam) tahun tinggal dan sempat menempuh pendidikan di Indonesia. Kemampuan bahasa Indonesia-nya sudah cukup baik. Saat ini ia adalah Direktor di PT. Sensha Indonesia sejak Agustus 2019. dan juga Wakil Direktur Utama di PT. Yuwaraja Abadi Sukses, perusahaan di bidang otomotif.

"Bermula dari kabar salah satu pengurus Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) yang mencari tempat untuk konsultasi pra-syahadat, saat itu, langsung direspon oleh tim PMI Dompet Dhuafa. Kemudian disepakati Wisma Muallaf Dompet Dhuafa menjadi tempat pendampingan Akiya dalam mempelajari dan menekuni agama Islam," lanjut Ust. Aris.

Wisma Muallaf Dompet Dhuafa merupakan salah satu tempat pembinaan bagi Muallaf yang hendak memperdalam tentang agama Islam dengan menerapkan konsep pesantren. Namun dengan hadirnya pandemi Covid-19, mode pendampingan beralih menjadi virtual.

"Ada dua model, bisa pembinaan langsung jika Akiya masih di Indonesia dan bersedia belajar bersama dengan menerapkan protokol kesehatan atau model kedua pembinaan secara virtual dengan adakan Majelis Ilmu Online sepekan dua kali dan kajian bulanan setiap bulannya," tambah Ust. Aris.

Wisma Muallaf merupakan aset wakaf yang mulai beroperasi sejak tanggal 31 Agustus 2008. Dan sampai saat ini sudah membina lebih dari 700 orang Muallaf. Diwakafkan oleh Ibu Djasrita Alamsyah pada 13 Februari 2006, dengan luas lahan mencapai 306 m2, yang terdiri dari dua lantai. Memuat ruang tamu, musholla, tiga kamar santri, satu kamar pembina, dapur dan tujuh kamar mandi. (Dompet Dhuafa / Fajar)