Bersama Kemenkes dan Sejumlah NGO, Dompet Dhuafa Nyatakan Komitmen Eliminasi Tuberkulosis 2030 (Bagian 2)

JAKARTA — Beberapa Ormas besar ‘Aisyiyah mengaku sudah terjun dalam program eliminasi Tb sejak 2003. Divisi Advokasi TBC Care ‘Aisyiyah, Djajat Sudradjat, menyampaikan sejauh ini biaya untuk penanganan penyakit Tb masih berasal dari luar negeri. Sebagian memang ada bantuan dari Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah).

“Sejauh ini biaya untuk menangani Tb masih dari luar. Di ‘Aisyiyah juga sebenarnya sudah mendapat dana bantuan dari filantrofi Lazismu. Mungkin dengan pertemuan ini, lembaga-lembaga filantrofi lainnya dapat berkolaborasi turut menyokong tahap penyembuhan penderita Tb,” ungkap Djajat.

Berbeda halnya dengan Gerak Bareng. Lembaga kemanusiaan Gerak Bareng mengaku organisasinya belum pernah terjun dalam program semacam ini. Namun, bersama ‘Aisyiyah telah melakukan sebuah kolaborasi melalui global fund dalam penanganan kasus penyakit kanker. Gerak Bareng pun siap sepenuhnya untuk bersinergi bersama, termasuk dengan Dompet Dhuafa dalam program eliminasi Tb.

Pertemuan di Hotel Maharadja, Mampang, Rabu (18/12/2019), bukanlah kali pertama sebenarnya. Program eliminasi Tuberkulosis 2030 sudah tercanangkan sejak 2004 oleh pemerintah bersama NGO-NGO, seperti ‘Aisyiyah, LKNU, Dompet Dhuafa, dan lainnya. Namun, Dompet Dhuafa menyadari kerja sama ini tidak akan terwujud jika tidak dilakukan dengan berkelanjutan. Oleh karena itulah Dompet Dhuafa mengadakan forum diskusi dengan melibatkan seluruh elemen terkait. (Dompet Dhuafa/Muthohar)