Kurban Untuk Sang Pencari Karet Desa Ludai

KAMPAR, RIAU — Masyarakat Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, hampir semuanya bekerja sebagai pencari karet. Jarak jauh menggunakan perahu pun ditempuh warga untuk sampai ke kebun karet.

Ialah Barizan (59), salah satu penerima manfaat daging kurban, hanya hidup sendiri di Desa Ludai. Untuk mencukupi hidupnya ia bekerja sebagai pencari karet yang terkadang sehari hanya bisa mengumpulkan 5 kg karet saja, dengan harga 6-7 ribu per kilo.

“Dalam sebulan rata-rata saya dapat uang 300 ribu dari hasil mencari getah di pohon karet.”, terang Barizan pada Kamis (22/06/2021).

Rumahnya sangat sederhana. Sebagian dari tembok dan selebihnya kayu, beratapkan seng. Pada malam hari, Bapak Barizan menggunakan listrik yang berasal dari panel tenaga surya, panel tersebut merupakan bantuan dari pemerintah setempat karena penghasilannya sehari-hari tidak mencukupi untuk memasang listrik.

Baca Juga: http://dompetdhuafa.org/id/berita/detail/Gunakan-Jalur-Darat-Ekstrem-Hingga-Jalur-Air–DD-Riau-Distribusi-THK-ke-Pedalaman-Kampar

Bapak Barizan sangat bersyukur karena adanya kurban di Desa Ludai, “Saya senang sekali mendapatkan daging domba ini, saya mau langsung masak goreng kering karena tidak mempunyai kulkas. Alhamdulillah bisa untuk makan beberapa hari ke depan,” aku Barizan. (Dompet Dhuafa / Elfi Handayani)