Kursi Roda untuk Hartono: Permudah Rutinitas Sehari-hari

SIARAN PERS, BOGOR — “Alhamdulillah, akhirnya yang ditunggu datang juga,” ujar seorang perempuan paruh baya.

Sembari keluar dari rumahnya, menyambut tim Dompet Dhuafa yang datang mengunjungi kediamannya pada Selasa (11/2/2020). Beliau bernama Hartuti (52), seorang istri dari lelaki yang bernama Hartono (55) yang juga ikut keluar.

Hartono merupakan salah satu mantan sopir angkot tujuan Serpong-Bogor. Namun semenjak penyakit diabetes menyerang, ia memutuskan berhenti dan menjual angkot miliknya. Sudah lima tahun terakhir beliau menderita diabetes. Sehingga harus menjalani prosedur amputasi.

“Pertama di bagian jari, terus merembet ke kaki kanan, nah terakhir sampai lutut," ujar Hartono, membuka obrolan.

Dengan kondisi seperti itu, jelas tidak mungkin untuk kembali menyetir lagi. Karena harus bolak-balik ke rumah sakit dan melakukan medical check-up hingga kini.

Walau dalam kondisi sakit, Hartono masih bersyukur. Karena kedua anaknya, Deasy (25) dan Didin (20) mampu membantu ekonomi keluarga, walaupun sedikit. Hartono tak pernah menghitung-hitung pemberian anak padanya.

Semasa Hartono menjadi sopir angkot, ia berhasil menjadikan anak pertama sebagai Sarjana Ekonomi dan kini bekerja di salah satu Perusahaan produksi makanan. Kemudian anak kedua lulus SMA dan bekerja di salah satu retail mini market.

“Selama itu demi keluarga. Apapun saya kerjain,” imbuhnya.

Atas semangatnya itu, Dompet Dhuafa memberikan kursi roda untuknya. Penyerahannya langsung di kediaman Hartono di Kampung Bulaksaga, Gunung Sindur, Bogor.

Dengan kursi roda tersebut, diharapkan mampu membantu Hartono dalam segala rutinitasnya sehari-hari. Utamanya saat nanti menjalani rawat jalan di RSUD Bogor.

“Terima kasih kepada para Donatur Dompet Dhuafa. Kursi roda ini sangat membantu saya,” tutup Hartono, kepada tim Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Fajar)