Layanan Tes Rapid Gratis Untuk Kelompok Rentan

SIARAN PERS, JAKARTA — “Kalau ditanya takut atau nggak dengan Covid-19, jelas pasti takut,” pungkas Wanas Wibowo (38), salah satu tim Pekerja Penanganan Sarana dan prasarana Umum (PPSU) seusai menjalani tes Rapid (22/7/2020).

Pria kelahiran 80an ini menekuni profesi sebagai petugas PPSU selama 7 (tujuh) bulan lamanya. Sebelum ini, dia menjadi supir ojek online (ojol) hingga memutuskan berubah haluan profesi. Saat ditemui di Masjid Ni’matul Ittihad, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ia sedang bersiap-siap kembali ke kantor untuk melakukan absen karena shift kerjanya telah usai. Namun melihat tim Dompet Dhuafa sedang membuka pelayanan tes Rapid gratis, kolaborasi Tokopedia Salam dan Dompet Dhuafa di masjid tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk ikut tes ini.

“Wabah Covid-19 kan masih ramai. Virusnya juga nggak hanya ada di Indonesia. Bahkan sampai seluruh dunia. Korbannya juga nggak sedikit. Jadinya, kenapa nggak ikut (rapid test) ini kan. Selagi gratis juga,” sambungnya.

Sebagai seseorang yang sehari-harinya berada di luar rumah atau di lapangan. Hal ini mengharuskan dia untuk sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Sehingga membuat orang-orang seperti dirinya menjadi rentan terpapar Covid-19. Meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kontak fisik, tapi kekhawatiran akan terpapar penyakit tetap menjadi problema utama.

Sang istri yang biasanya mengajar ngaji di sekiaran Kampung Baru, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, kini harus berhenti untuk sementara waktu. Lantaran untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 ini.

“Seusai bekerja tim memang diharuskan untuk mencuci tangan dan bersihkan diri sebelum kembali ke rumah. Saya pun kalau pulang ke rumah, kemudian ingin bersalaman dengan istri, saya biasakan untuk kembali mencuci tangan dan mandi. Bukan apa-apa, tapi lebih baik kita harus tetap menjaga kesehatan. Terutama bagi diri sendiri. Agar tidak memberikan efek buruk ke orang lain,” lanjutnya.

Lain halnya dengan Wanas. Penerima manfaat lainnya juga memiliki kekhawatiran yang sama. Terutama mereka-mereka yang bekerja di lapangan, seperti tukang parkir, supir, cleaning service, kontraktor dan lain-lain. Tidak hanya Covid-19 saja, mereka rentan terpapar segala macam penyakit.

“Saya baru kembali dari Lampung. Saya sehari-hari sebagai kontraktor. Namun karena sedang cuti, akhirnya saya mencoba kegiatan lain. Dan saya dapat kegiatan lainnya itu di Jakarta,” jelas pasien rapid test lainnya ketika ditanya riwayat perjalanan oleh tim medis Dompet Dhuafa.

Harapannya dengan dilakukannya rapid test massal ini mampu menjadi upaya deteksi dini dalam pemetaan persebaran Covid-19. Sehingga dengan hal ini mampu menekan laju kurva Covid-19. Dan masyarakat menjadi tidak khawatir.

“Bagi tim medis, semangat terus mengedukasi masyarakat soal kesehatan. Jangan mudah menyerah. Semoga Indonesia kembali sehat, dan semoga virus Covid-19 juga cepat menghilang agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sediakala,” tutur pasien lainnya. (Dompet Dhuafa/Fajar)