Masih Harus Berlayar, Posko Cekal Corona Bantu Sterilkan Perahu Nelayan

SIARAN PERS, ACEH — Pulau Nasi merupakan wilayah dengan masyarakat yang mayoritas bekerja di sektor informal. Salah satu yang terbanyak adalah nelayan. Beberapa di antaranya bekerja di pasar ikan. Ketika himbauan pemerintah datang, mereka tidak serta merta bisa berhenti berlayar dan berdiam di rumah. Seperti halnya pekerja sektor informal lainya, nelayan mengharuskan diri untuk terus ke luar rumah mengisi pemasukan harian. Tanpa berlayar, nelayan tidak bisa mendapatkan nafkah untuk keluarganya. 

Dompet Dhuafa Aceh melalui posko Covid-19 yang didirikan di Pulau Nasi mengadakan progam Cekal (Cegah Tangkal) Corona. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan penyemprotan kapal nelayan menggunakan cairan disinfektan. 

Dimotori oleh para relawan, disinfektan disemprotkan ke seluruh bagian kapal. Terutama sisi-sisi yang sulit dijangkau untuk dibersihkan. Penyemprotan disinfektan dimaksudkan untuk membunuh bakteri atau kotoran yang masih menempel dalam kapal. Sebagai salah satu langkah pecegahan bagi nelayan agar meminimalisir kemungkinan untuk tertular. 

Tidak hanya berhenti di penyemprotan. Nelayan juga mendapatkan layanan pemeriksaan suhu, baik sebelum dan sesudah berlayar. Penyemprotan sendiri dilakukan dua kali. Dengan adanya penyemprotan disinfektan, nelayan lebih nyaman dan aman. 

“Alhamdulillah, saya senang dengan diadakannya posko tersebut. Saya merasa nyaman di saat harus tetap berangkat, kapal sudah steril. Karena sudah disemprot cairan disinfeksi. Sebelum berangkat dan pulang juga dicek suhu tubuh terlebih dahulu, terimakasih donator, terimakasih Dompet Dhuafa,” terang salah satu nelayan. (Dompet Dhuafa/Aceh/Zul)