Menanggalkan Mimpi Demi Turki, Perjalanan Faisal Alumni SMART Ekselensia Teguhkan Cita

BOGOR — Menjadi unik juga berbeda, merupakan poin hidup yang selalu ditanamkan Ahmad Faisal, alumni SMART Ekselensia Indonesia Angkatan XIII. Selama bersekolah di SMART, ia dikenal sebagai siswa supel berprestasi. Konon prestasi akademisnya, ia raih berkat pemaksimalan waktu melalui serentetan rencana secara berkala, hal tersebut ia lakukan agar dapat merunutkan target capaian hidupnya.

Pemuda asal Kobbae, Sulawesi Selatan, ini berambisi menjadi seorang dokter. Karena itulah, tiada hari ia lewatkan tanpa belajar dan belajar.

“Meski berasal dari daerah terpencil, saya selalu penasaran dengan hal baru. Sebab itulah, saya sangat senang belajar dan mengikuti lomba, baik tingkat regional maupun nasional, demi mengasah kemampuan dan keilmuan yang saya pelajari,” ujar Faisal.

Berbekal kegigihan dan keuletan, ia berhasil lolos Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Padjajaran, Bandung, dan Breda University of Applied Sciences, Belanda. Hanya saja ia gamang dengan pilihannya.

“Setelah mengikuti berbagai perlombaan, saya belajar jika hidup adalah proses dimana kita bisa mengubah pilihan. Saya tersadar jika ambisi menjadi dokter bukanlah pilihan tepat,” ungkap Faisal.

“Saya lebih memilih menjadi peneliti dan memutuskan tidak mengambil keduanya. Alhamdulillah, bapak sama ibu tak keberatan dengan pilihan saya,” tambahnya.

Menanggalkan mimpi menjadi dokter memang tak mudah, namun ia telah memantapkan diri bahwa pilihannya adalah jalan terbaik.

“Awalnya sedih dan keputusan ini memang tidak mudah, namun saya harus bertanggungjawab. Saya akan kembali belajar dan mewujudkan mimpi bertolak ke Turki untuk berkuliah di sana. Saya yakin usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tegas Faisal penuh percaya diri.

Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan dan mimpi Faisal akhirnya menjadi kenyataan, ia berhasil lolos beasiswa penuh Turkiye Burslari di Jurusan Molekuler dan Genetika Firat University, Turki.  

“Alhamdulillah saya senang sekali karena Allah menjawab doa saya. Akhirnya saya bisa berkuliah di Turki, di jurusan idaman. Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru SMART yang selalu mendukung saya,” jelas Faisal bahagia.

Faisal mengungkapkan jika selama di Turki nanti ia akan memaksimalkan banyak hal, salah satunya berkarya di bidang penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu ia juga akan bergabung di Pusat Penelitian Tubitak, Turki, sebagai peniliti DNA guna mengembangkan vaksin HIV. (Dompet Dhuafa / SMART Ekselensia / AR)