Menuju Lansia Sehat dan Bahagia, Dompet Dhuafa Gelar Edukasi Kerentaan Lansia Semarak Hari Lanjut Usia Nasional

JAKARTA — Dimasa pandemi seperti saat ini lansia menjadi kelompok paling rentan untuk terpapar Covid-19. Kondisi imunitas yang mulai menurun menjadi faktor utama mudahnya para lansia terpapar suatu penyakit dan memperburuk kondisi kesehatan mereka, terlebih jika lansia tersebut memiliki komorbid (penyakit penyerta) yang diidap sebelumnya.

Ini membuat kelompok lansia menjadi pemuncak angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19. Edukasi dan pengawasan terhadap penyakit serta pola hidup sehat menjadi sangat penting bagi 'senior' kita yang masuk kedalam kelompok lanjut usia. Pola hidup sehat menjadi langkah preventif agar kelompok lansia mampu masuk kedalam golongan yang sehat dan mandiri.

Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh pada 29 Mei kemarin, Dompet Dhuafa menggelar WEBINAR dengan tema “Mengenal Fenomena Kerentaan/Frailty Pada Lansia-Menuju Lansia Sehat dan Bahagia” untuk memberikan edukasi serta pemahaman tentang isu kesehatan lansia, Jum'at (11/6/2021).

Acara dibuka dengan sambutan dari KH. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya & Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa. Dalam sambutannya, KH. Shonhaji memberikan apresiasi besar terhadap kegiatan ini. Diharapkan program ini dapat lebih meningkatkan angkat lansia yang memiliki kondisi yang sehat secara fisik maupun bathin.

“Dompet Dhuafa memiliki program pendampingan untuk para lansia, dengan begitu para lansia dapat terkontrol dengan pola hidup yang sehat, karena kita ingin para lansia bukan hanya sehat fisiknya tapi juga bahagia hatinya,” ucap KH. Shonhaji saat memberikan sambutan.

Selain itu, dr. Erna Mulati selaku Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan turut hadir untuk memberikan sambutan kepada para peserta WEBINAR. Dr. Erna memberikan beberapa harapan kepada Dompet Dhuafa, salah satunya Dompet Dhuafa terus berperan aktif dalam sosialisasi 'healthy aging' dengan mengutamakan upaya promotif dan perventif termasuk PHBS dan GERMAS dalam adaptasi kebiasaan baru pada lansia dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Ini adalah bentuk terimakasih kita kepada para lansia atau bisa kita sebut sebagai ‘senior’ kita. Adanya kita hari ini adalah jasa mereka pada masa sebelumnya, kitapun akan menjadi lansia, tidak ada manusia yang bisa luput dari hal itu. Bagaimana kita memperlakukan lansia hari ini, begitulah nanti kita diperlakukan saat menjadi lansia pada masa yang akan datang,” ujar dr. Erna memberikan pesan kepada seluruh peserta.

Kemudian WEBINAR dimulai dengan narasumber pertama yaitu Prof. Dr. dr. Siti Setiati, dokter spesialis penyakit dalam – geriatri yang aktif melayani pasien di RS Cipto Mangunkusumo Kencana dan RS Medistra. Pada kesempatan itu, dr. Siti memberikan materi tentang Konsep Healty Aging dan Fenomena Frailty pada Lansia. Dalam materinya dr. Siti menjelaskan kenaikan rasio ketergantungan penduduk lansia pada tahun 2020 mencapai 15,54% yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif (15 – 59 tahun) harus menanggung 15 orang penduduk. Angka ini bisa diturunkan apabila semakin banyak lansia yang sehat dan mandiri, maka dari itu penting sekali pendampingan dari kalangan usia produktif untuk para lansia menerapkan pola hidup sehat.

“Hormati dan hargai lansia, jangan pernah tinggalkan mereka dibelakang, dan anda akan mendapatkan perlakuan yang sama ketika saatnya tiba nanti,” pungkas dr. Siti diakhir materi.

Terakhir, dr. Astrina Yulda yang juga Komite Ahli dan Kemitraan LKC Dompet Dhuafa menyapaikan materi tentang Pos Sehat Dompet Dhuafa dan Program Promosi Kesehatan Lansia Dalam Mengurangi Resiko Kerentaan. dr. Astrina menegaskan komitmen Dompet Dhuafa yang sudah berjalan dari tahun 2017 bersama dengan Kemenkes RI untuk mengentaskan masalah kerentaan yang dialami oleh para lansia. Prediksi peningkatan angka lansia beberapa tahun kedepean merupakan tantangan bagi Dompet Dhuafa untuk meningkatkan angka lansia dengan kategori healthy aging (menua yang sehat).

“Proses penuaan adalah hal yang pasti, suatu keniscayaan bagi makhluk hidup tidak terkecuali manusia dan tidak bisa dihindari oleh siapapun. Tapi kita harus melakukan langkah preventif agar ketika waktu penuaan itu tiba kita menjadi lansia yang mandiri dan healthy aging. Kita lakukan itu untuk diri kita dan untuk orang lain di luar sana,” pungkas dr. Astrina.

Materi yang disampaikan oleh dr. Astrina menjadi penutup WEBINAR dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional. Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) akan terus memperluas program yang ditujukan untuk membentuk lansia sehat dan mandiri untuk mengurangi angka kerentaan di Indonesia. Semoga program ini menjadi langkah positif agar muncul kegiatan-kegiatan serupa. (Dompet Dhuafa / Arlen)