Nagari Sirukam Terpilih Menjadi Desa Wisata Kopi

SIARAN PERS, SOLOK, SUMATERA BARAT — Kabupaten Solok, wilayah Nagari Sirukam terpilih menjadi Desa Wisata Kopi yang digagas oleh Dompet Dhuafa Cabang Singgalang dan Universitas Andalas pada Rabu (16/12/2020). Merupakan agenda kerja sama dalam program ‘Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan’.

Tim pengabdian masyarakat Universitas Andalas yang diketuai oleh Aadrean, menggandeng praktisi dan pelatih ekowisata nasional Ritno Kurniawan, untuk menggali kondisi, potensi serta langkah kelanjutannya. Tim ini mengunjungi kebun kopi, mengobservasi dan berinteraksi dengan petani, kelompok tani, hingga Wali Nagari Sirukam.

Berdasarkan pengamatannya selama berkunjung ke Sirukam, Ritno Kurniawan salah seorang praktisi Ekowisata menyatakan bahwa Sirukam ini layak menjadi desa wisata, ada kebun kopi dan dekat dengan gunung Talang.

“Rumah-rumah gadang warga bisa dijadikan home stay, dan banyak program dan paket wisata lain yang bisa dibuat,” jelas Ritno.

Sebelumnya Dompet Dhuafa Singgalang mengadakan program pemberdayaan petani kopi yang telah dilakukan sejak tahun 2019. Saat ini kebun kopi dikelola oleh kelompok petani Cirubuih Indah Nan Jaya seluas sekitar 50 hektar dengan anggota 39 orang. Kelompok Tani dengan pendampingan dari Dompet Dhuafa Singgalang ini mengharapkan pengembangan dan diversifikasi usaha untuk memberikan dampak yang lebih luas ke masyarakat.

Dengan terlihatnya kondisi hasil yang positif dalam usaha petani kopi, Dompet Dhuafa Singgalang dan kelompok tani berencana mengembangkan bentuk usaha berupa menjadikan kawasan tersebut menjadi tempat ekowisata. Dalam hal ini Dompet Dhuafa Singgalang sudah memberikan jargon untuk kawasan ini disebut sebagai Desa Kopi.

Adris Pelandri selaku Ketua Kelompok Tani setempat yang merupakan penerima manfaat program ekonomi pemberdayaan kopi arabika Dompet Dhuafa SInggalang, siap untuk mendukung kegiatan pengabdian Unand. Serta Yon, salah seorang pengurus kelompok sangat antusias dengan rencana pengembangan ini, dan mempersilahkan lahannya untuk digunakan jika dibutuhkan untuk pengembangan lokasi dan fasilitas. Ketua Kelompok Tani sangat senang dengan rencana ini.

“Kami ingin sekali mewujudkannya, tapi ilmunya belum ada kami miliki,” kata Adris.

Disamping itu, pertemuan ini disambut baik oleh Wali Nagari Sirukam beserta jajaran, LPM, dan Ketua Pemuda Nagari Sirukam. Warga Sirukam akan sangat terbantu jika Desa Wisata Kopi ini segera terwujud.

“Bahwa yang paling dibutuhkan itu adalah SDM yaitu pemuda yang memiliki semangat dan kemauan yang kuat untuk mewujudkan itu,” imbuh Ritno. (Dompet Dhuafa / Singgalang / Fajar)