Nenek Gembong dan Umi Kalsum, Cerita Penerima Paket Pangan serta Buka Puasa (Bagian 1)

SIARAN PERS, PALEMBANG — Nenek Gembong dan Umi Kalsum, merupakan dua dari penerima paket berbuka puasa dan takjil dari tim relawan Dompet Dhuafa Cabang Sumatera Selatan di wilayah Kelurahan Ilir, Palembang, Sabtu (2/5/2020). Dalam penyalurannya, para relawan tidak mudah untuk menjangkau kediaman warga di sana.

Saat menjangkau rumah Nenek Gembong, nyaris tak ada jalan sama sekali untuk menjangkau rumahnya. Tim harus menyusuri pinggiran dam yang nyaris penuh air. Sedikit saja salah melangkah atau terpeleset, sudah pasti akan langsung terbawa aliran air di dam.

"Bagaimana dengan Nenek Gembong, dengan tubuh yang sudah renta dan mata yang sudah rabun? Setiap harinya ia harus melangkahkan kakinya untuk menyusuri dam, untuk pergi atau pulang dari aktivitasnya sebagai terapis pijat warga setempat," aku Rizki Asmuni, Manager Dompet Dhuafa Cabang Sumatera Selatan.

Saat tim relawan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan tiba di kediaman nenek berusia sekitar 80 tahun tersebut. Kondisi rumah sangat memprihatinkan. Ia tinggal di rumah kayu dengan ukuran kurang lebih 3×4 meter. Dinding rumah yang sudah rapuh, membuat dinding berlubang. Hembusan angin masih terasa, meski telah berada dalam rumah sekalipun.

"Tidak terlihat barang-barang elektronik seperti televisi, kompor dan bahkan tempat tidur beralas tikar. Namun warga sekitar cukup peka dengan kondisi sang Nenek. Sehingga mereka juga sering memberikan bantuan," ujar Rizki. (Dompet Dhuafa/Zal/Dhika Prabowo)