Nenek Gembong dan Umi Kalsum, Cerita Penerima Paket Pangan serta Buka Puasa (Bagian 2)

SIARAN PERS, PALEMBANG — Kondisi serupa pun dialami Umi Kalsum (anak dari Nenek Gembong), yang berada tidak jauh dari kediaman sang ibu. Untuk menyambangi rumah ibu dengan tiga orang anak ini, tim harus melepas sepatu dan menyingsingkan celana karena rumah tergenang air rawa.

Dari rumah yang sudah terlihat tua dengan dinding yang mulai keropos, Umi Kalsum menyambut tim Dompet Dhuafa Sumatera Selatan saat menerima paket berbuka puasa. Dengan raut wajah gembira, Umi Kalsium mempersilahkan tim masuk.

"Sebelum Corona, masih bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari dari penghasilan sebagai guru mengaji. Tapi, sekarang susah, ngaji ditiadakan. Tak ada lagi anak didik yang memberikan beras atau upah dari jasanya mengajar mengaji. Begitu pun dengan susu kedelai yang biasa ia jual setiap pagi, sepi karena dampak pandemi Corona," ujar Umi Kalsum.

Memasuki bulan Ramadhan, ia menghentikan sementara usaha kecil-kecilannya itu. Bersama suami yang memang sudah tidak sangup lagi bekerja karena usia, serta ketiga anaknya, mereka hidup dengan belas kasihan tetangga dan orang-orang terdekat.

“Oleh karena itulah, kami sangat berterima kasih kepada Dompet Duafa Sumatera Selatan dan donatur, yang telah peduli dengan keluarga kami. Sebelumnya, kami dibantu paket pangan, beras 10 kg, telur, gula, minyak goreng, ikan lele, susu, vitamin dan lain sebagainya. Kini kembali diberikan paket berbuka puasa dan takjil. Kami ucapkan terima kasih,” ucap Umi Kalsum. (Dompet Dhuafa/Zal/Dhika Prabowo)