OPPO Gandeng Dompet Dhuafa Penuhi Kebutuhan Sembako Para Pasien TB (Bagian 2)

SIARAN PERS, TANGERANG SELATAN — Dampak tersebut dirasakan dan diakui oleh Syahril (26) asal Rumpin, Bogor. Ia mengaku telah kehilangan pekerjaannya sebagai marketing retail di sebuah perusahaan disebabkan oleh penyakit TB nya. Setelahnya ia mencari pekerjaan lain sebagai tukang ojek daring. 

“Itu saya di ojol juga harus menjaga jarak sama penumpang. Harus pakai masker, sarung tangan, helm atau barang pribadi saya yang lain tidak saya pinjam-meminjamkan kepada driver-driver ojol lainnya. Jadi pakai sarung tangan, masker, jaga jarak, itu sudah saya lakukan sejak dulu sebelum adanya corona”, cerita Syahril.

Setelah adanya pandemi covid-19, dengan diberlakukannya PSBB termasuk larangan ojek daring menarik penumpang, Syahril kehilangan lagi pekerjaannya.

Hal serupa juga dialami oleh Ibu Canda (34) asal Pamulang. Canda awalnya berprofesi sebagai sekretaris sebuah perusahaan dan dosen di sebuah Perguruan Tinggi pariwisata di Jakarta. Setelah terserang penyakit TB, ditambah pandemi covid-19, Canda kehilangan semua pekerjaannya. 

Kusdarwadi Istiawan selaku program TB LKC mengatakan, pasien TB yang berada di golongan kurang mampu, menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak covid-19. Selain itu juga mereka menjadi kelompok yang sangat rentan terinveksi. 

Mudah-mudahan bantuan-bantuan untuk mereka tidak berhenti sampai ini saja. Karena masih banyak pasien-pasien TB lainnya yang merasakan hal yang serupa yang dialami oleh saudara-saudara di shelter ini. (Dompet Dhuafa/Muthohar)