PT. Mulya Prima Teknik Wakafkan 10 Bed untuk RS Hasyim Asy’ari

BEKASI, JAWA BARAT — Selama ini, masyarakat umum mengenal wakaf hanya dengan memberikan tanah untuk dibangunkan 3 M (Masjid, Makam, atau Madrasah). Padahal, wakaf memiliki arti yang luas. Wakaf dapat diperuntukkan sebagai pembangunan insfrastruktur rumah sakit (RS) atau bahkan juga pengadaan alat-alat kesehatannya (Alkes).

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan pasien-pasien dhuafa, PT. Mulya Prima Teknik General Contractor and Supplier, mewakafkan alat kesehatan berupa 10 tempat tidur untuk ruang Intensive Care Unit (ICU) di RS Hasyim Asy’ari Jombang, Jawa Timur. Wakaf Alkes tersebut disalurkan melalui Dompet Dhuafa pada Kamis (20/5/2021), di Bekasi, Jawa Barat.

“Kami sangat peduli dengan alat kesehatan yang saat ini menjadi kebutuhan mendesak di sana (RS Hasyim Asy'ari). Donasi ini sudah kami persiapkan dari Ramadan lalu. Semoga wakaf ini dapat bermanfaat bagi pasien-pasien RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa,” ucap Mochamad Muslim, selaku Managing Director PT Mulya Prima Teknik General Contractor and Supplier, di sela serah terima wakaf tersebut.

Kurangnya literasi masyarakat terkait wakaf, menyebabkan wakaf masih dipandang sebelah mata. Padahal potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan dapat menjadi alat untuk pemerataan ekonomi. Dompet Dhuafa menginisiasi program wakaf alat kesehatan sebagai bentuk upaya mengatasi ketersediaan alkes di rumah sakit wakaf Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa menggunakan konsep patungan wakaf agar alkes yang harganya mahal dapat dengan segera tersedia bagi masyarakat dhuafa yang membutuhkan.  

“Program ini sekaligus mengenalkan kepada masyarakat tentang wakaf. Dompet Dhuafa ingin menggugah setiap cabang donasi dalam filantropi Islam, termasuk wakaf. Kalau zakat dan sedekah itu, di masyarakat sudah biasa. Maka kita kenalkan spektrum lebih luas dari penghimpunan wakaf beserta manfaatnya. Secara fikih, pengadaan alkes dibenarkan untuk dihimpun berbasis wakaf. Karena alkes punya manfaat dan nilai pakai dalam beberapa waktu tertentu, maka termasuk wakaf khoiri yang manfaatnya berlangsung. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penghimpunan wakaf,” ucap Bobby Manullang, selaku General Manager Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa, seusai menerima wakaf alkes tersebut.

Dompet Dhuafa menjadi salah satu pionir dalam memproduktifkan aset kebermanfaatan Rumah Sakit berbasis wakaf, dirasakan oleh banyak orang yang membutuhkan layanan kesehatan yang amanah dan profesional. Sehingga, kedepanya Rumah Sakit Wakaf tersebut dapat meluas lagi di semua daerah di Indonesia.

Di atas lahan wakaf seluas satu hektar, Dompet Dhuafa bersama keluarga besar KH Hasyim Asy'ari membangun RS Hasyim Asy’ari secara bertahap, dengan kapasitas total yang direncanakan mencapai 100 tempat tidur. Bangunan tiga lantai tersebut, memiliki fasilitas dan pelayanan sebagai Rumah Sakit Tipe C. Hal ini mendasar, dengan memilih Tipe C, maka RS Hasyim Asy'ari dapat melayani lebih banyak dhuafa. Adapun ruang yang sudah dibangun, beberapa di antaranya ialah apotik, poliklinik, ruang ICU, fisiologi, radiologi, CT Scan, ruang rawat inap, endoskopi, dan laboratorium. Namun, ruangan tersebut masih perlu penyempurnaan dengan alkesnya. (Dompet Dhuafa / Fatzry)