Parni Hadi: Elegi Untuk Guruku Pak Jakob Oetama

SIARAN PERS, JAKARTA — “Hari ini Indonesia hujan air mata, yang berubah menjadi mata air. Mata air keutamaan dan kearifan, dari seorang Jakob Oetama. Semua orang mengenang beliau, dan saya murid beliau. He’s my teacher, my hero,” aku Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika, dalam sebuah talkshow tayangan live streaming https://www.youtube.com/watch?v=y4vSVo2XsB4&feature=youtu.be di studio Kompas TV pada Rabu malam (9/9/2020).

“Cerdas, santun, dan luar biasa. Beliau nJawani sekali. Itu kalau seorang satria jawa, ya, Pak Jakob itulah orangnya,” kenangnya.

Ya, kabar duka kembali tersiar dari Tokoh Pers Tanah Air. Dalam kenangannya, Parni Hadi menilai Jakob Oetama merupakan sosok guru besar dan mata air keutamaan bagi seluruh wartawan di Indonesia.

Dua minggu jelang ulang tahunnya, Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, tutup usia pada Rabu, 9 September 2020, pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, dalam usia 88 tahun.

Siang itu, Rosianna Silalahi selaku Pemimpin Redaksi dari News Channel Kompas TV, turut memberi kabar kepada Parni Hadi melalui telepon atas wafatnya Jakob Oetama. Hingga dalam talk show malam itu, Rosi sebagai Host, menanyakan mengapa Parni Hadi menangis mendengar kabar tersebut.

“Ketika mendapatkan kabar Pak Jakob wafat, saya menangis. Saya juga sempatkan menulis sebuah karya puisi di lembaran kertas dari sebuah lembaga yang sumber dananya juga dari Pak Jakob”, tutur Parni Hadi, pun sebagai penutup tayangan malam itu, membacakan sebuah puisi, sebagai berikut:

Elegi Untuk Guruku Pak Jakob Oetama

Pak Jakob,
Engkau adalah mata air keutamaan, seperti namamu, bagi seluruh insan wartawan/pers Indonesia!

Selamat jalan Pak Jakob,
Nasehatmu selalu saya ingat dan amalkan.

Cerdas, santun nJawani, dermawan, suka menolong siapa saja.
Pak Jakob, engkau adalah pengejawantahan cinta kepada sesama.

Selamat jalan Pak Jakob,
Semoga arwahmu selalu dalam belaian kasih sayang rahmat Tuhan, Sang Maha Pecinta.

Good bye, my teacher, my hero, Mr. J.O.
Doaku menyertai semua yang berduka.

(ph – 9.9.20).

Sebagai Jurnalis yang pernah menjadi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Republika, Parni Hadi mengungkapkan bahwa ia telah mengenal baik Jakob Oetama sejak bertugas di ANTARA, sebelum di Republika.

“Beliau itu sentilannya halus. Mengkritik tanpa menyinggung. Jakob adalah wisdom, dibaca: wisdem, singkatan dalam bahasa jawa yaitu uwis adem, jadi Kompas itu beritanya sejuk,” tuturnya.

Selain Parni Hadi, turut membersamai dalam tayangan talk show Kompas TV tersebut, sejumlah narasumber, yakni, Sujiwo Tejo selaku Budayawan juga Mantan Wartawan Kompas, Agung Adiprasetyo selaku Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia (2006-2015), dan Ninuk Mardiana Pambudi selaku Wartawan Senior Harian Kompas.

Dr (H.C) Jakob Oetama adalah wartawan dan salah satu Pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jakob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini.

Selain itu, bersama dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.

“Selamat jalan, Jakob Oetama. Semoga arwah Pak JO selalu dalam belaian kasih sayang Tuhan, Aamiin. Doa saya menyertai semua yang berduka,” kenang Parni Hadi. (Dompet Dhuafa)