Drama Evakuasi Penyintas Pasien Sesak Nafas: Akhirnya Idris Lewati Masa Kritis

SIARAN PERS, BOGOR — Faisal, petugas medis dari Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat, nampak sibuk memeriksa kesehatan penyintas di pengungsian Kampung Ranca Bakti, Nanggung, Bogor, Selasa (21/1/2020). Namun di tengah kerjanya, tiba-tiba seorang penyintas meminta batuan dengan tergesa-gesa, pertanda adanya hal darurat.

Idris (80), tiba-tiba lemas. Kakek 80 tahun tersebut meminta pertolongan pertama atas kondisi sesak nafasnya. Kebetulan, tim medis Dompet Dhuafa memang sedang bertugas di sana dan langsung memberikan pertolong pertama.

“Tadi kami melakukan aksi layanan sehat di Kampung Ranca Bakti, kita buka pos medis untuk pengungsi yang terdampak longsor. Kemudian ada ajuan dari ketua posko bahwa salah satu pengungsi lemas, sudah tidak bisa jalan,” jelas Faisal, petugas medis dari LKC Jawa Barat.

Setelah diperiksa, ternyata Idris memiliki riwayat sesak nafas sejak setahun lamanya. Di usia rentanya, Idris harus tinggal di pengungsian, karena banjir dan longsor menimpa desanya. Hal tersebut semakin memperparah konsiri Idris. Sehingga penyakitnya pun kambuh kembali.

“Sesak nafas sudah setahun. Semakin parah karena tinggal di tempat pengungsian. Batuk kurang lebih sudah sebulan, akhirnya team medis menyusuri ke tempat pengungsiannya, kemudian memeriksa kondisi Idris. Hasilnya Tensi Darah: 170/100, saturasi oksigen (oksigen dalam darah) 91 persen, RR: 30x per menit, ada whezing dan sesak nafas,” jelasnya lebih lanjut.

Dengan kondisinya tersebut, pada Selasa (21/1/2020), tim memutuskan untuk merujuk pasien ke rumah sakit terdekat. Kondisi Idris yang sudah parah harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih komplek sesegara mungkin. RSUD Leuwiliang menjadi tujuan, mobil ambulance LKC segera mengantar Idris kesana, dengan ditemani sanak saudaranya.

“Tim medis inisiatif melakukan evakuasi dan rujukan ke Puskesmas Nanggung. Setelah di cek lanjutan oleh dokter Puskesmas Nanggung, bahwa pasien mesti cek lanjutan ke RSUD Lewiliang. Langkah tersebut diambil karena ada dugaan/suspek TB paru. Akhrinya kita evakuasi kembali dan di bawa ke RSUD Leuwiliang,” tukas Faisal.

Sesampainya di sana, Idris langsung dirujuk ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. Hingga kabar terbaru, Idris berhasil melewati masa kritis dan kondisi kesehatannya mulai membaik.

“Sesampainya di sana, Idris langsung dirujuk ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin,” tutup Faisal. (Dompet Dhuafa/Zul)