Pos Hangat, Lepas Dahaga Para Penyintas Masamba dan Relawan di Tengah Pengungsian

SIARAN PERS, LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN — Hari menjelang sore, namun suasana pengungsian penyintas Banjir Bandang Masamba di Panampung, Desa Rada, Kecamatan Baubunta masih terasa panas (Rabu, 29/7/2020). Khas cuaca di wilayah dekat garis khatulistiwa. Namun, tak perlu khawatir, ada Pos Hangat di tengah-tengah pengungsian. Tempat bagi para relawan dan penyintas untuk menyeduh sajian minuman, baik dingin maupun hangat.

Pos Hangat adalah progam sederhana dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa setiap merespon bencana. Pos Hangat memiliki tugas menyediakan suplai minuman hangat atau dingin di tengah pengungsian.

"Pos Hangat sering menjadi progam yang pertama kali kita dirikan di pengungsian. Kebutuhan akan sajian minuman, akan terasa sangat membantu bagi penyintas dan relawan. Karena hampir tidak ada yang terfikir perihal itu disaat suasana bencana," terang Erwandi 'Bojek' Saputra, selaku Koordinator Respon Banjir Luwu DMC.

Tak jarang, hilir mudik, baik penyintas atau sesama relawan yang mampir untuk sekedar menyeduh kopi, atau menenggak air dingin. Segelas minuman dirasa berhasil melunturkan lelah beraktivitas di pengungsian.

"Lumayan sekali, bisa menikmati minuman seperti ini di tengah pengungsian. Rasa capek jadi sedikit terobati," aku Rizal, salah satu relawan yang mampir di Pos Hangat.

Dompet Dhuafa melalui DMC telah terjun ke lokasi bencana yang menimpa Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan sejak Senin, 13 Juli 2020. Hingga hari ini, tim masih terus memberikan intervensi bantuan kepada penyintas. Menjelang Idhul Adha, DMC berencana menyembelih 28 hewan kurban, untuk disalurkan ke wilayah bencana di Luwu. (Dompet Dhuafa/Zul)